“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” - Ir. Soekarno Ungkapan yang dikenal jas merah tersebut mengisyaratkan kita untuk mengambil nilai-nilai positif dari peristiwa bersejarah khususnya di negeri kita. Nilai-nilai seperti patriotisme, kerja keras dan nasionalisme yang didapat dari perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, dapat diaplikasikan untuk kehidupan kita kedepannya. “Mungkin generasi muda sekarang kurang mendapatkan pelajaran mengenai sejarah. Kalau peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia tidak didokumentasikan, tidak disimpan oleh kita semua, maka sejarah akan hilang ke depannya” jelas Bagus Kamajaya, pendiri sekaligus ketua komunitas Historia Van Bandoeng Komunitas Historia Van Bandoeng merupakan salah satu komunitas di Kota Bandung yang memiliki ketertarikan pada sejarah. Komunitas yang memiliki markas di kawasan Museum Mandala Wangsit Siliwangi ini merupakan wadah bagi para penggemar dan penikmat sejarah khususnya sejarah perjuangan. Meskipun memiliki fokus pada sejarah perjuangan, Historia Van Bandoeng juga memiliki ketertarikan pada perkembangan kota. “Latar belakang didirikannya karena di Bandung ini banyak sekali para penggemar sejarah perjuangan. Di antara mereka banyak yang memiliki hobi mengoleksi pernak-pernik zaman perjuangan dahulu seperti pakaian pejuang dan senjata. Nah, kenapa gak kita kumpulkan penggemar sejarah dan membuat hal yang lebih berguna untuk sekitar” cerita Bagus. Bagus Kamajaya membentuk komunitas Historia Van Bandoeng bersama Iwan Hermawan, Firman dan Budi pada 31 Desember 2013. Sebelum mendirikan Historia Van Bandoeng, Bagus juga mendirikan komunitas serupa di Surbaya dengan nama Roodeburg. Historia Van Bandoeng memiliki visi menjadikan Bandung sebagai kota wisata perjuangan. Untuk mencapai visinya, Historia Van Bandoeng memberikan edukasi dan informasi mengenai peristiwa-peristiwa perjuangan zaman dahulu dikemas dengan cara yang unik dan menarik. “Sebenarnya tidak hanya Surabaya saja yang dikenal dengan wisata sejarahnya melalui kota pahlawan. Bandung juga kaya akan sejarah perjuangan. Bangunan-bangunan di Kota Bandung contohnya, banyak yang merupakan peninggalan kolonial Belanda, kan?” kata Bagus. Dalam memberikan informasi dan edukasi mengenai sejarah peristiwa perjuangan, Historia Van Bandoeng memiliki konsep dan cara yang unik. Historia Van Bandoeng melakukan reka ulang peristiwa bersejarah lengkap dengan pakaian dan properti seperti peristiwa aslinya. Para anggota Historia Van Bandoeng melakukan aksi teatrikal menirukan para pejuang atau penjajah pada masa mencapai kemerdekaan. “Seperti waktu itu, saat perayaan Bandung Lautan Api, kami melakukan aksi teatrikal pertempuran mempertahankan Gedung Sate melawan penjajah yang masuk. Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 1945-an” cerita Bagus. Komunitas Historia Van Bandoeng tidak hanya melakukan aksi teatrikal mereka ulang peristiwa-peristiwa bersejarah. Komunitas yang beranggotakan 50 orang ini juga melakukan riset sejarah sebelum direka ulang. Hari sabtu dan minggu, dilakukan kegiatan rutin seperti berdiskusi, membahas buku mengenai sejarah atau pergi ke pahlawan veteran untuk mendengar kisahnya lalu didokumentasikan. Meskipun masih baru dibentuk, Komunitas Historia Van Bandoeng sudah menyelenggarakan dan mengikuti berbagai acara. Pada 10 Februari 2013 kemarin, mereka menyelenggarakan Ngaguar Tapak Siliwangi. Di sana mereka melakukan aksi teatrikal ketika pasukan Siliwangi hijrah ke Kota Jogyakarta. Selain itu mereka mengikuti berbagai kegiatan seperti perayaan Bandung Lautan Api pada 23 Maret dan acara peringatan Konverensi Asia Afrika di Gedung Merdeka pada 18 April 2013. “Yang kami lihat, anak-anak sekarang lebih senang dengan yang berbau visual seperti foto ataupun video. Melalui cara itupun kami memeberikan kisah-kisah bersejarah agar generasi muda tidak lupa dengan sejarah bangsanya. Jangan sampai generasi muda kehilangan kebangsaannya” kata Bagus.(ridwan/yri)
KOMUNITAS: Historia Van Bandoeng, Tempat Ngumpul Penikmat Sejarah
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanto Rachmat Iskandar
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 hari yang lalu
PHK Massal Bayangi Buruh Cirebon Jelang May Day
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
