Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untuk Bahan Baku, Ultrajaya Andalkan UPBS

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Untuk menjamin ketersediaan bahan baku susu, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk  mendirikan Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS).

BANDUNG (bisnis-jabar.com) - Untuk menjamin ketersediaan bahan baku susu, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk  mendirikan Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS). GM Manufacturing  PT Ultrajaya Milk Inudstry Haryanto mengatakan UPBS merupakan upaya perusahaan menjamin ketersediaan susu berkualitas sesuai standar internasional disamping itu, UPBS merupakan peternakan dengan sistem koloni yang bertujuan sebagai training dan learning centre. "UPBS merupakan peternakan modern yang dijalankan sesuai baku mutu yang ada. Pembibitan UPBS mencapai 600 ekor/tahun dengan susu yang dihasilkan 25 liter/hari/ekor," katanya, Rabu (5/12). Menurutnya, dengan jaminan ketersedian lahan pakan yang memadai seluas 40 ha dan didampingi sistem informasi teknologi terintegrasi seperti teknologi pematangan dan pengontrolan data setiap sapi, manajemen pakan, kesehatan pemerahan sampai pengolahan susu keamana produk terjaga. "Total produksi susu pertahunnya mencapai 300 juta liter/tahun dan tetap bisa terpenuhi," ujarnya. Alasan dipilihnya menggunakan teknologi UHT dan kemasan aseptik untuk memastikan kepada publik bahwa produknya bebas dari campur tangan manusia mulai dari pemerahan susu hingga pengemasan produk sudah menggunakan teknologi terkini. Sistem sterilisasi pengeolahan susu cair dengan teknologi UHT dipastikan efektif membunuh mikroba dalam susu sehingga susu dapat bertahan lama disimpan dalam suhu ruangan, tanpa bahan pengawet dan tanpa perlu disimpan dalam lemari pendingin. "Susu sebelum masuk Ultrajaya telah melewati pengujian standar diantaranya diharuskan berada dalam suhu 4 derajat. Kemudian uji penerimaan lewat cek fisik, segel dan bau harus terjaga. Kemudian uji kimia temperatur harus dingin, keasaman, kandungan protein. Mikrobiologi dan uji kaslian susu," ujarnya. Begitu juga dengan kemasan, pihaknya menjamin produknya bisa bertahan hingga 10 bulan apabila kemasan belum terbuka dan 12 bulan bagi produk selain susu. Hal ini memungkinkan karena kemasan aseptik yang terdiri dari enam lembar yang 75% kertas dan sisanya aluminium polietilet. Dengan demikian, susu tidak akan mudah terkontaminasi berbagai polusi baik cahaya matahari atau bakteri.(k6/ija)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper