Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Kain Sarung Majalaya Turun 20%

BANDUNG (bisnis-jabar.com)-Produksi kain sarung tekstil buatan Majalaya Kabupaten Bandung saat ini hanya mencapai 1 juta potong per bulan turun 20% dari tahun sebelumnya.

BANDUNG (bisnis-jabar.com)-Produksi kain sarung tekstil buatan Majalaya Kabupaten Bandung saat ini hanya mencapai 1 juta potong per bulan turun 20% dari tahun sebelumnya. Ketua Perhimpunan Tekstil Majalaya (PPTM) Deden Suwega mengatakan untuk memroduksi sebanyak itu, perajin membutuhkan sekitar 300 ton benang poliester. Selain itu, katanya, produksi turun disebabkan industri kecil menengah (IKM) Majalaya berkurang 50% dari sebelum krisis moneter 1998. Deden menyebutkan jumlah IKM di Majalaya saat ini berjumlah sekitar 140. “Kami mengkhawatirkan serapan sarung tradisional akan berkurang, karena IKM bersaing dengan pabrikan besar," katanya saat dihubungi Bisnis, Minggu (18/11). Tak hanya itu, naiknya harga benang katun membuat harga serat sintetis ikut merangkak naik. Sehingga produksi kain sarung ikut naik. Saat ini, katanya, harga kain sarung berada di kisaran Rp15.000-25.000 per potong. Meski demikian, produk sarung tenun tradisional, sudah diminati Malaysia. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya transaksi perdagangan para pengusaha industri sarung Majalaya dengan pedagang dari Malaysia. "Meski turun, produksi kami sudah ke luar negeri," katanya.(k29/ajz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper