TIMIKA - Semenjak aksi demonstrasi yang digalang oleh Tongoi Papua sebagai wadah karyawan Papua asli pada 2007, jumlah orang asli Papua yang bekerja di PT Freeport Indonesia maupun perusahaan kontraktor dan privatisasi meningkat secara signifikan. Ketua Tongoi Papua, Frans Pigome kepada ANTARA di Timika, Senin mengatakan saat ini sudah banyak orang asli Papua yang menduduki posisi penting dan strategis di PT Freeport. Bahkan ada enam jabatan wakil president PT Freeport dipegang oleh putra asli Papua. "Perkembangan jumlah karyawan asli Papua naik cukup signifikan sejak adanya demonstrasi di tahun 2007. Ini adalah sebuah komitmen manajemen PT Freeport yang berangkat dari adanya sebuah kesepakatan bersama pada tahun 2008 untuk pengembangan orang Papua di lingkungan perusahaan," kata Frans. Menurut dia, organisasi Tongoi Papua yang merupakan wadah untuk mengayomi seluruh karyawan asli Papua yang bekerja di PT Freeport Indonesia terus fokus pada pengembangan karyawan asli Papua. "Sekarang kami lebih banyak melakukan kegiatan melalui diskusi dan komunikasi tentang bagaimana upaya mengembangkan orang Papua. Kalau memang sudah ada potensi maka melalui organisasi kami berjuang untuk adanya promosi jabatan agar bisa menduduki posisi-posisi penting," ujar Frans. Bukan akibat demo Ia menegaskan, makin banyaknya karyawan Papua yang menduduki posisi strategis di lingkungan perusahaan bukan lantaran adanya aksi mogok massal karyawan PT Freeport yang digalang PUK SPSI sejak 2011 hingga awal 2012, tetapi sudah merupakan perencanaan jangka panjang oleh perusahaan. "Sekarang banyak orang Papua menduduki posisi penting di Freeport bukan karena adanya aksi mogok tahun 2011 karena tuntutan mogok rekan-rekan SPSI hanya berhubungan dengan upaya peningkatan kesejahteraan atau gaji tetapi tidak menyangkut pengembangan orang Papua," jelasnya. Melalui wadah Papua Affairs Department (PAD), katanya, Tongoi Papua telah mendorong sejumlah karyawan asli Papua terutama dari kalangan masyarakat tujuh suku yang ada di sekitar area tambang untuk menduduki jabatan strategis di manajemen PT Freeport. Beberapa karyawan asli tujuh suku yang mendapat promosi jabatan tersebut seperti Silas Natkime yang kini menjabat salah satu wakil presiden direktur PT Freeport sebelumnya menjabat Manajer Papua Affairs Department. Selain itu, David Beanal yang meninggal dua bulan lalu jabatan terakhirnya adalah senior manajer Papua Affairs Department. Ke depan, kata Frans, Tongoi Papua terus mengedepankan perjuangan melalui komunikasi dan diskusi dengan cara-cara yang lebih elegan dan tidak berfikir untuk melakukan aksi mogok lagi yang hanya mendatangkan banyak kerugian baik bagi perusahaan, karyawan maupun pemerintah. (antara/ajz)
Jumlah Karyawan Papua di FREEPORT Meningkat
TIMIKA - Semenjak aksi demonstrasi yang digalang oleh Tongoi Papua sebagai wadah karyawan Papua asli pada 2007, jumlah orang asli Papua yang bekerja di PT Freeport Indonesia maupun perusahaan kontraktor dan privatisasi meningkat secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

46 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham Gajah Tunggal (GJTL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

17 jam yang lalu
Kemenag Jabar Wanti-wanti Jemaah Haji Tak Pakai Visa Furoda

18 jam yang lalu
Dedi Mulyadi: Anak Nakal Ditempatkan di Barak Militer 28 Hari
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
