Nikmati Wanginya Aneka Kopi Nusantara di Angkringan Markingop

(bisnis-jabar.com) BANDUNG - Jika Anda berjalan-jalan di sekitar jalan Dago, Ganesha, ataupun Suci, Anda akan banyak menemukan Angkringan menjelang Maghrib. Angkringan bergaya khas Yogyakarta tersebut menawarkan makanan dan minuman biasa. Namun bila Anda penggemar kopi, Anda wajib datang ke Angkringan Markingop, di Jl. Setiabuhi no 189, sebelah hotel Banana Inn ini. Kopi yang disuguhkan tidak lain adalah kopi khas Nusantara Indonesia. Di Angkringan Markingop ini, Anda dapat menemukan berbagai macam kopi dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya kopi Aceh, kopi Toraja, kopi Kintamani Bali, kopi Sidikalang Medan, dan lainnya. Bagi yang kurang menyukai kopi disini juga disediakan berbagai olahan teh, sirup Campolay khas Cirebon, dan Milk Shake. Untuk mix coffee, tersedia Kopasus (Kopi Kelapa Susu), Almond Cream, Blackforrest coffee, Hot Cappucino, Ice Cappucino, Ice coffee, dan Koplor (Kopi Telor). Pada umumnya kopi yang ada di Angkringan Markingop ini menggunakan kopi dasar, yaitu robusta dan arabika. Namun uniknya kopi-kopi tersebut diolah menjadi sesuatu minuman yang berbeda, yang kesemuanya itu menjadi Top 10 Minuman yang paling dicari pelanggannya. Sebut saja Komandan (kopi aroma pandan), Vietnam Drip (kopi dengan penyajian khas Vietnam), Pasundan (kelapa susu pandan), dan Irish Coffee (kopi dengan rum). Dadan Hamdani, pemilik Angkringan Markingop menyebutkan angkringan dan segala macam peralatannya sengaja dibawa dari Yogyakarta. (bisnis-jabar.com) "Penyuguhan kopinya pun menggunakan cangkir enamel sehingga panas dan aroma kopinya tetap terjaga. Dan untuk menunya sendiri, kami menyediakan sesuatu yang berbeda dari angkringan pada umumnya," katanya. Seluruh kopi di angkringan miliknya ini asli dari Indonesia, bahkan untuk robusta dan arabika dibeli di Bandung, di sebuah pabrik kopi terkenal daerah Banceuy. Untuk harga kopinya, yang pasti jauh dari mahal, hanya berkisar Rp5.000-Rp18.000 saja. "Untuk konsep angkringan kopi semacam ini sebenarnya sudah saya  mulai sejak 2010, namun tempatnya masih berpindah-pindah. Untuk saat ini kami menetap di Jl. Setiabudhi, dan sudah ada tempat lesehan bagi para pengunjung yang datang,” pungkasnya. (K28/ajz)