[caption id="attachment_253643" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi/web"][/caption] TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com) -- Bisnis daur ulang sampah plastik lembek atau dikenal “plastik daun” dirasakan semakin kinclong seiring tingginya permintaan pasar dalam negeri. Di samping itu, masih jarang pengusaha atau bandar plastik yang melirik plastik daun untuk kemudian dijual ke pabrik olahan plastik. “Alasan para pengepul pun beragam. Mereka tidak mau mengolah plastik daun karena harganya murah dan kiloannya ringan. Saya tertarik dengan sampah plastik daun ini karena memang tidak ada yang melirik,” kata pengusaha Herman Sutirto di Tasikmalaya, Senin (15/10). Selain itu, katanya, bisnis daur ulang plastik daun, posisi penjual lebih kuat daripada pembeli sebab tanpa pengusaha daur ulang, industri yang membutuhkan bahan baku plastik tidak bisa mendapatkan bahan baku. Di samping itu semakin besar volume plastik daur ulang akan semakin mendongkrak harga jualnya serta perputaran cepat dan tidak mengenal kedaluarsa. “Boleh jadi, dalam bisnis daur ulang sampah plastik, penjual adalah raja. Bisnis ini membalikkan paradigma bisnis, pembeli adalah raja,” kata pengusaha yang juga dosen di beberapa univeritas di Jawa Barat itu. Dia mengemukakan dalam satu hari bisa memasok sampah daun ke pabrik sekitar 1 ton dengan harga kisaran Rp6.000 per kilogram. Akan tetapi, perlu ketelitian dalam mengolah plastik daun tersebut untuk mengejar target kebersihan produk serta kategori plastik akan menentukan nilai jual. “Misalnya plastik bening, plastik sablon dan lain-lain harus dalam keadaan bersih dan dipilah. Maka pengusaha daur ulang harus mengatahui jenis sampah plastik ini,” kata Herman yang mulai bisnis daur ulang sampah plastik daun sejak 2004 lalu itu. (k55/yri)
Bisnis 'Plastik Daun' Semakin Menjanjikan
[caption id=attachment_253643 align=alignleft width=300 caption=ilustrasi/web][/caption]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
