Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAGING SAPI: Kekurangan Jabar Bisa Dipasok Daerah Lain

reuters
reuters
reuters

reuters BANDUNG (bisnis-jabar.com): Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan pihaknya tidak memiliki kewenangan mengikuti kehendak peternak yang meminta pemprov Jabar untuk menolak import daging sapi. "Bukan kewenangan kita untuk menolak [import] karena itu sudah sistem perdagangan," katanya pada bisnis-jabar hari ini, Rabu (6/6). Namun ia mengisyaratkan bahwa stok daging sapi di Jabar tidak memerlukan tambahan import. Jabar menurutnya kekurangan daging sapi sebanyak 5000 ton atau setara dengan 26.197 untuk Juli hingga Januari 2013 nanti. "Ini kebutuhan hari besar keagaaman nasional, seperti puasa, lebaran sampai natal dan tahun baru," katanya. Namun kebutuhan itu menurutnya masih bisa ditutup oleh pasokan sapi dari 8 provinsi lain. “Saya sudah bicara dengan pemasok sapi lokal mereka bilang siap memenuhi 5000 ton tersebut,” katanya.Kesiapan ini menurutnya harus ditopang oleh ada tidaknya gangguan dalam distribusi yang juga dikeluhkan para peternak. Menurutnya jika kekurangan daging sapi itu diatasi dengan kebijakan import, jalan keluar tersebut dianggap terlalu linear.Kalaupun para pemasok dari wilayah lain tidak sanggup memenuhi kebutuhan Jabar tersebut, menurut Koesmayadi pihaknya masih memiliki kelebihan daging ayam yang surplus mencapai angka 341.000 ton. “Kekurangan daging sapi iya, tapi kelebihan ayam itu bisa menggantikan? Bisa,” katanya. Ia berharap konsumen bisa cerdas mensubtitusi daging sapi ke ayam jika ada kekurangan di pasar. Data Disnak Jabar mencatat konsumsi daging sapi dan kerbau di Jabar mencapai 24,40%, masih kecil dibanding unggas yang mencapai 74,10%.Menurutnya selama ini yang diuntungkan oleh kenaikan harga daging sapi bukanlah para petani, melainkan para pedagang. "Sampai sekarang kalau ada kenaikan, nilai tukar petani tidak ikut naik," keluhnya. Seperti diketahui, pada tahun ini pemerintah hanya akan mengimpor sebanyak 85.000 ton atau sebesar 17,5% saja kendati mendapat jatah maksimal impor sebanyak 96.800 ton atau 20% dari total kebutuhan nasional sebesar 484.000 ton. Rinciannya, kuota impor daging sapi beku 34.000 ton dan kuota impor sapi bakalan 283.000 ekor setara dengan 51.000 ton daging sapi beku.(k57/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper