Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VIDEO PORNO: Pramono bilang peredaran video seks itu kampanye hitam

[caption id=attachment_175295 align=alignleft width=300 caption=ilustrasi][/caption]
ilustrasi
ilustrasi

[caption id="attachment_175295" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi"][/caption] Oleh Wahyu Kurniawan JAKARTA:  Politisi PDIP yang juga Wakil Ketua DPR Pramono Anung sudah mendengar perihal video seks yang diduga melibatkan kader PDIP berinisial KMN enam bulan lalu. Menurut Pramono, peredaran video seks itu merupakan kampanye hitam dari sejumlah pihak yang ingin menjatuhkan atau pemerasan. “Saya sudah dengar enam bulan yang lalu. Ini ada kaitannya dengan kekecewaan seseorang. Ini kampanye hitam,” kata Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Mengenai soal kebenaran video itu, Pram tidak mengetahuinya. Itu sebabnya, Pram juga ingin mengetahui ihwal kebenaran video itu. Namun, Pram menegaskan hal itu tak dilakukan antarkader PDI Perjuangan. “Ini akan mendorong partai untuk investigasi atau melakukan penyelidikan. Kalau benar ini menyangkut seseorang yang memiliki jabatan publik, ini kan sudah menjadi kewenangan BK sepenuhnya,” ujarnya. Pram mengingatkan, jangan sampai orang yang menjadi korban pemerasan itu malah juga menjadi korban persepsi publik. Misalnya saja karena ada unsur kesengajaan. Sebab, itu bukan saja berkaitan dengan orang bersangkutan di video itu. “Tapi juga nama keluarga besar dan saudara-saudara sebagainya,” katanya. Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan merasa belum yakin bahwa video porno yang beredar itu diduga melibatkan rekannya di PDI Perjuangan. Tetapi, upaya yang bisa dilakukan oleh fraksinya adalah menanyakan hal itu secara langsung kepada yang bersangkutan. “Saya baru baca juga dari media online dan sekarang saya sedang berada di daerah pemilihan. Nanti, akan kita tanyakan secara langsung kepada yang bersangkutan,” kata Trimedya. Menurut Trimedya, untuk menanyakan secara langsung kepada yang bersangkutan partai juga akan kesulitan. Pasalnya, orang yang diduga terlibat dalam video porno itu juga sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihan karena sedang reses. “Itu sudah kita tanyakan kepada pimpinan fraksi. Mereka juga katanya sedang berupaya memanggil yang bersangkutan. Kalau kita serahkan saja kepada mekanisme yang berlaku,” katanya.(jibi/solopos/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper