ACIL BIMBO: Panglima Jaga Lembur Sunda itu bicara kerusakan alam Jawa Barat

antara Oleh Abdalah Gifar Acil Darmawan Hardjakusumah atau yang lebih akrab disapa Acil Bimbo, kini tengah gencar menyuarakan gerakan bersama “Jaga Lembur”. Tokoh Sunda ini punya perhatian terhadap lingkungan alam dan sosial yang terjadi di ranah Sunda. Di tengah kevakuman Bimbo, Acil kerap hadir sebagai tokoh yang mewakili Jawa Barat yang selalu ber-“statement” terkait isu yang terjadi di tanah Sunda dan melakukan gerakan bersama masyarakat. “Tapi saya tidak terpikirkan untuk membuat organisasi, butuh duit sabaraha [uang seberapa banyak] untuk mendirikan organisasi,” ungkap Ketua Dewan Penasehat Aliansi Masyarkat Bandung Utara (AMBU) ini. Kini dia menempatkan dirinya sebagai pengamat potensi konflik. Potensi konflik di Jawa Barat ini menurutnya begitu besar. “Salah satu yang berat untuk kita saat ini potensi konfliknya adalah kesenjangan, jurang antara kaya dan miskin,” terangnya dengan tegas. Salah satu yang menjadi perhatiannya saat ini adalah isu laten pengembangan Kawasan Bandung Utara. Kawasan ini dalam pengamatannya sudah rusak akibat pengembangan wilayah tersebut menjadi kawasan resor atau hotel. Hal itu terjadi karena kebijakan pemerintah dan aturan yang tidak ditegakkan. Acil menganggap pemerintah telah mengartikan dirinya kekuasaan. Salah satu kasus yang ia contoh yaitu pengelolaan Gunung Tangkuban Perahu yang jatuh kepada pihak swasta. “PT lebih berharga di pemerintah pusat dibanding dengan Jawa Barat,” ujarnya. Ia menuturkan bahwa pemerintah sudah banyak melakukan banyak kebijakan yang salah. “Kita jadi tak bisa cinta kepada tanah air sendiri karena kebijakan-kebijakan yang salah dari pemerintah. Rakyat dengan rakyat jadi beradu,” sebutnya. “Ceuk saha urang Sunda teu cinta ka lemburna [Kata siapa orang Sunda tidak cinta tanah airnya],” tegasnya. Ayah empat anak ini akan terus mengadvokasi aspirasi masyarakat kepada dewan ataupun kepada pemerintah. Hingga kabar terakhir, Acil tidak nampak akan meramaikan bursa Wali Kota Bandung. Ia memilih bergerak bersama masyarakat melawan ketidakadilan.(yri)