Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar umum Jabar (25/2): Jembatan Sungai Citanduy di Kota Banjar ditutup

(web)BANDUNG (bisnis-jabar.com): Rangkuman berita umum dari media massa yang beredar di Bandung hari ini yaitu jembatan Sungai Citanduy di Kota Banjar ditutup karena adanya lubang pada badan jembatan, lebih dari 12.000 hektare areal pesawahan di Tasikmalaya terancam, dan Pemkot Bandung akan kaji izin pembangunan gedung DPRD Jabar yang baru. Berikut rangkuman berita selengkapnya.
(web)
(web)

(web)BANDUNG (bisnis-jabar.com): Rangkuman berita umum dari media massa yang beredar di Bandung hari ini yaitu jembatan Sungai Citanduy di Kota Banjar ditutup karena adanya lubang pada badan jembatan, lebih dari 12.000 hektare areal pesawahan di Tasikmalaya terancam, dan Pemkot Bandung akan kaji izin pembangunan gedung DPRD Jabar yang baru. Berikut rangkuman berita selengkapnya. GUNUNG GALUNGGUNG: Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus mempersiapkan diri jika Gunung Galunggung benar-benar meletus. Berdasarkan sejarah, banyak kerugian yang terjadi akibat bencana gunung meletus ini. Salah satunya adalah ancaman terhadap lahan pertanian yang berada di Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya mendata sedikitnya 12.117 hektare lahan sawah yang berada di delapan kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya terancam rusak berat akibat tertimbun abu vulkanik. Kasi Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan KabupatenTasikmalaya Tia Kustiadi mengatakan, delapan kecamatan tersebut tersebar di Kecamatan Sukaratu dengan luas lahan sawah 1.840 hektare, Padakembang 1.132 hektare, Leuwisari 1.206 hektare, Sariwangi 1.038 hektare, Cisayong 1.751 hektare, Singaparna1.115hektare, Cigalontang 3.049 hektare, dan Sukarame 998 hektare. Selain mengancam hektaran lahan sawah, abu vulkanik dan banjir lahar dingin juga mengancam saluran irigasi untuk mengairi sawah-sawah di wilayah Kabupaten Tasikmalaya hingga lahan sawah di wilayah Kota Tasikmalaya. Saluran irigasi teknis itu yakni jaringan irigasi Cikunten I dan II, kemudian irigasi Ciloseh; Cimampang; Cimulu; Cikunir; Cibanjaran; Cimerah; Cisaruni; dan Cikupang serta berbagai anak sungainya rusak. “Pada peristiwa sebelumnya, lahan sawah di kawasan tersebut tidak bisa ditanami karena tertutup abu vulkanik, terlebih saluran air yang kering tidak bisa mengairi lahan sawah yang ada. Jelas pada saat itu produktivitas padi menurun drastis karena memang di sana banyak sekali lahan sawah produktif dengan saluran irigasi teknis yang bukan hanya mengairi lahan sawah di sana, tetapi lahan sawah yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya,” kata Tia Kustiadi.(Sindo Jabar) INFRASTRUKTUR JABAR: Jembatan Citanduy di kawasan Doboku, Kelurahan/Kecamatan Pataruman Kota Banjar ditutup total sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu, berkenaan dengan adanya sebuah lubang besar yang muncul di tengah jembatan. Penutupan jembatan yang panjangnya 101 meter itu, menurut Wali Kota Banjar Herman Sutrisno, sampai ada hasil penelitian dari instansi terkait. Rencananya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan kajian atas kemunculan lubang pada badan jembatan. Apabila hasil penelitian menyebutkan kondisi tersebut dapat membahayakan maka jembatan itu akan ditutup total hingga ada perbaikan.(Pikiran Rakyat) GEDUNG DPRD JABAD: Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan izin pembangunan gedung baru DPRD Jawa Barat sudah ada, namun izin tersebut tidak berlaku mutlak dan bisa saja dikaji ulang jika ada pertimbangan lain. Diketahui, pembangunan gedung DPRD Jabar di sebelah Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, menuai pro dan kontra.Mulai dari pemborosan anggaran hingga dugaan pembangunan di atas lahan berstatus sengketa. Pembangunan ini menelan dana sebesar Rp100 miliar. Pemkot Bandung telah mengeluarkan izin pembangunan gedung baru DPRD. “Izin yang dikeluarkan memang tidak berlaku mutlak.Yang namanya izin kan masih bisa ditinjau kembali,”ujar Dada di Jalan Situsari Wetan, Kota Bandung, kemarin. Dia juga akan membicarakan dengan instansi terkait soal adanya kalangan masyarakat yang tidak setuju. “Pemkot hanya fasilitator di bidang perizinan, nanti kami bicarakan dengan pihak lain,” katanya. Menurut dia, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan duduk bersama dalam satu forum. Sebab, semua pihak yang terlibat memiliki niat baik untuk membangun gedung DPRD Jabar. “Nanti akan kami bicarakan dengan Gubernur Jabar, Ketua DPRD, dan pihak yang tidak setuju, karena yang pro dan kontra pasti punya alasan,” ungkapnya. Dia berharap dengan pembicaraan dan duduk bersama dari semua kalangan, masalah pembangunan gedung baru DPRD Jabar terselesaikan. “Tinggal bagaimana caranya menyatupadukan alasan- alasan dari berbagai pihak itu,”ucap Dada.(Sindo Jabar)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro