ANGELINA SONDAKH: Putri yang bukan Cinderela

Angelina Sondakh (jibiphoto)PRAHARA. Itulah kata yang mungkin pas untuk mewakili apa yang harus dihadapi politisi cantik dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh. Angie, begitu dia biasa dipanggil, kini harus berurusan dengan penegak hukum terkait dengan suap wisma atlet yang semula hanya menyeret rekannya di partai, mantan Bendahara Umum M. Nazaruddin. Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkan mantan Putri Indonesia itu sebagai tersangka pada 3 Februari. Kalau berkaca kepada pengalaman di mana KPK hampir 100% berhasil mengirim para tersangka korupsi ke jeruji besi, Angie tentu pantas khawatir kalau dirinya harus berpisah dengan Keanu, buah hatinya dari perkawinan dengan almarhum Adjie Massaid. Beban yang harus ditanggung Angie, baik persoalan hukum maupun tekanan di dunia politik terutama dari partainya sendiri, ternyata tidak berhenti sampai di situ. Tiba-tiba, media massa terutama online berduyun-duyun menguak cerita mahligai perkawinannya sebelum meninggalnya Adjie Massaid. Malangnya, yang beredar adalah kabar miring. Dulu ketika Adjie menghembuskan nafasnya pada 5 Januari 2011, hampir seluruh media mengungkapkan fragmen bagaiamana kesedihan Angie—yang melambangkan cintanya kepada Adjie. Sekarang, tidak begitu lagi. Media mengambarkan mahligai rumah tangga Adjie-Angie ternyata tidak seindah yang tampak di permukaan bahkan sudah retak dan terancam bubar pada 2010. Lalu bersliweran lah cerita tentang orang ketiga dan affair. Cerita tentang keretakan rumah tangga Adjie-Angie ramai ke permukaan ketika seorang kuasa hukum Nazaruddin sempat menanyakan keharmonisan rumah tangganya pada persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games. Setelah itu, cerita miring tentang rumah tangga Adjie-Angie semakin subur.  Elza Syarif, yang menyatakan dirinya pernah menjadi kuasa hukum Adjie, mengungkapkan bahwa perempuan cantik itu sempat ingin mengajukan cerai kepada Adjie. "Saat itu saya dalam posisi kuasa hukum Adjie. Tahun 2010, bulannya kalau tidak Agustus atau September, saya mendapat informasi dari kuasa hukumnya Angelina Sondakh, Sheila Salomo, bahwa Angie minta cerai," ujarnya saat ditemui wartawan Rabu 15 Februari 2012, seperti dikutip beberapa media online. Anda tentu punya penilaian sendiri tentang mengapa Elza yang kini masih aktif membela seorang Nazaruddin dalam persidangan kasus wisma atlet, membuka kehidupan pribadi Angie. Bagi seorang Angie, pemberitaan seputar kehidupan pribadinya pada saat dirinya menghadapi tuntutan hukum bak pepatah ‘sudah jatuh tertimpa tangga. Kisah hidup Angelina Sondakh kini berkebalikan dengan nasib seorang putri layaknya Cinderela. Padahal, cerita hidup Angie sebelum prahara datang penuh dengan anugerah. Putri Indonesia 2001 nama lengkap Angelina Patricia Pingkan Sondakh lahir di Australia pada 28 Desember 1977 dari keluarga terpandang. Orang tuanya termasuk tokoh terpandang di Sulawesi Utara begitu juga dengen keluarga besarnya. Perempuan cantik ini terpilih menjadi Putri Indonesia pada 2001. Tiga tahun kemudian dia berkiprah di dunia politik dan mendapatkan kursi di Senayan pada 2004 melalui Partai Demokrat. Angie pun kembali terpilih pada 2009. Pada 29 April 2009 Angie dilamar Adjie yang juga koleganya di Partai Demokrat. Keanu Jabaar Massaid menjadi bukti cinta mereka berdua. Namun apa mau dikata. Usia penikahan mereka tidak panjang karena pada Januari 2011 Adjie menghembuskan nafas terakhir karena serangan jantung. Kini semua anugerah yang diterima Angie sepertinya menjadi tidak berarti lagi. Jeruji besi siap menanti. Angelina ternyata bukan seorang Cinderela. Dalam blog-nya tertanggal 5 Februari 2012, Angie sempat melepaskan curahan hati (curhat) tentang apa yang dihadapinya. “Semua takdirmu baik ya Allah.....tidak patut aku menyalahkan keadaan, tidak bijak jika aku teriak, tidak etis apabila ku meringis.  Tenggelam dalam doa kepadaMu itu akan lebih tepat adanya.... Lebih baik pula mensyukuri nikmatmu yang berlimpah, termasuk kemuliaan hari ini yang kembali menghantarkan aku pada kenangan akan sosok tercinta itu.... Apa kabarmu mas Adjie? beruntunglah engkau telah lepas dari gelombang badai hiruk pikuk dunia ini. Tak perlu risau akan diriku dan anak-anak....kami pasti berhasil menjalani semuanya, insya Allah.” (ajz)