TOSERDA: Toko Serba Lada Buat Penikmat Makanan Pedas di Bandung

[caption id="attachment_146344" align="alignleft" width="225"] istimewa[/caption] Oleh  Agne Yasa Toserba mungkin sudah cukup familiar di telinga Anda tapi di Bandung ada toko serba ada yang khusus menjual segala sesuatu yang pedas, namanya Toko Serba Lada (Toserda). Lada sendiri dalam Bahasa Sunda artinya pedas. Anda akan menemukan berbagai jenis makanan bercita rasa pedas dari seluruh Indonesia di sini. Toko yang bertempat di Jalan Pajajaran No. 4 Bandung ini mulai buka sejak 7 Oktober 2010. Pemiliknya, Willyhono memang sengaja menjual konsep pedas. “Saya sudah menjual produk pedas dari setahun sebelumnya, sekitar tahun 2009 awal, saya jual Dalada, di online juga, dari situ saya lihat market di Indonesia itu banyak yang suka pedas, dan jualan pedas itu bisa laku, karena itu saya buka toko dengan konsep menjual segala macam khusus pedas,” kata Willy kepada bisnis-jabar. Di Toserda sudah ada sekitar 160 macam produk pedas.  Dari bawang goreng pedas, abon cabe, abon ikan, abon sapi, berbagai jenis keripik seperti keripik singkong, keripik talas, keripik ubi, cistik, comring, makaroni, jamur, tempe, kerupuk jengkol, dorokdok, mie pedes, kacang mede, kentang, dan masih banyak yang lainnya yang bercita rasa pedas. Produk andalannya adalah Dalada yang merupakan bawang goreng dan cabai rawit pedas dan abon cabe ninoy. Harganya dari snack seharga Rp1.500 sampai harga Rp40.000 untuk kacang mede. Untuk Dalada dijual Rp25.000. Toserda buka jam 9.00 – 18.00 kecuali Selasa. “Untuk produknya ada yang diambil dari Pekanbaru, Surabaya, Cirebon, Jakarta, Tangerang, dan tempat lain, yang penting harus pedas, saya juga sedang cari tentang es krim pedas,” ujarnya. Willy menjelaskan, segmentasi dari penikmat makanan pedas ini pun cukup luas, dari remaja hingga dewasa. Untuk anak-anak remaja biasanya cemilan seperti keripik untuk ibu-ibu seperti sambal, bumbu masakan. Pengunjung yang datang justru banyak dari luar kota karena tahu secara online, orang Bandungnya sendiri sekitar 30%. “Pada awalnya cukup sulit mencari pasarannya karena konsepnya aneh, tapi setelah berjalan 1,5 tahun sudah menemukan pasarannya, saat ini omzetnya berkisar Rp 50-60 juta per bulan,” katanya. Saat ini reseller paling jauh dari Toserda ada di Belanda, yaitu orang Indonesia yang sudah lama tinggal disana. “Saya kirim keripik sama sambal, tapi kesulitannya ada di pengiriman. Rencananya ingin menjadi franchise, dan membuka cabang di Singapore atau Hongkong karena sudah banyak produk yang dibawa keluar. Memang tujuannya membawa produk Indonesia go International karena taste-nya pun tidak kalah,” katanya. Bagi Anda yang suka pedas, ayo datang ke Toserda! @Toserda www.toserda.com Jalan Pajajaran No. 4 Bandung 0818636161