Boga kabogo jauh Mentas laut leuweung gunung Tapi apel teu bingung Cukup hallo na telepon Kuring di Pulau Jawa Manehna di Pulau Sumatera Lamun malam mingguan Mojok via SMS-an Jelema palinter Dunya beuki maju Najan urang pajauh Bisa ngobrol unggal waktu Tiap SMS-an atawa nelepon Teu jadi pikiran Kajeun pulsa kabobolan Nu penting mah bisa ngobrol jeung manehna Boga kabogo jauh Meuntas laut leuweung gunung Tapi apel teu bingung Cukup hallo na telepon… Dulur dijamin sudah tidak asing lagi dengan lirik lagu Kabogoh Jauh di atas ini. Apalagi dengan penyanyinya, Darso, yang telah makalangan menghibur masyarakat Sunda sejak tahun 1970-an. Akan tetapi, dulur dijamin belum banyak yang tahu bagaimana dia menggunakan ponsel dalam kesehariannya. Berapa besar pulsa yang dihabiskannya? Apa betul pria 66 tahun ini juga sering SMS-an dengan kabogoh jauh-nya? Hehe, piss ah Kang! Khusus kepada Hape Bandung, Darso buka-bukaan. Ketika diwawancarai, penyanyi kelahiran Bandung, 17 Agustus 1945 ini sedang mengalami penyakit gula (diabetes). Lagu Kabogoh Jauh memang sukses berat di pasaran, albumnya terjual hingga 200.000 keping. Lagu itu pun masih terus diputar lebih dari satu tahun setelah diluncurkan. Bahkan, jadwal manggungnya jadi lebih sering setelah muncul sukses itu. Bagi pengagum Mang Koko, situasi itu dinilai wajar karena lirik lagu itu sangat sesuai dengan perkembangan teknologi masyarakat ayeuna. Akan tetapi, kakek delapan cucu ini ternyata eh ternyata hanya bisa menelepon saja saat menggunakan ponsel Nokia 6120 Classic miliknya. Jadi, tidak bisa mengirim SMS, seperti pada lirik lagu ciptaan Oon B itu. Lucunya, mantan personel band Nada Karya ini tidak pernah membawa ponsel sendiri. Sahabat sekaligus asisten pribadinya, Wawan, adalah orang yang menenteng Nokia Classic itu kemana-mana. Darso bilang, menelepon itu sangat praktis. Apa yang ingin disampaikan, bisa langsung dilakukan. Demikian pula saat ingin mendengar jawaban orang lain. Jadi, pembicaraan bisa langsung nyambung. “Urang mah teu bisa SMS-an. Lieur ah pencet itu-ieu. Diajar oge embung, hararese. Geus we nelepon nu gampang, tinggal mencet langsung ngomong,” katanya dengan logat Sunda yang kental ketika ditemui Hape Bandung di rumahnya. Tak heran adanya jika pimpinan sanggar Dapur Calung ini mengaku tak pernah keluar uang banyak untuk belanja pulsa. Katanya, dalam sebulan dia tak pernah mengeluarkan fulus lebih dari Rp50.000. Bahkan, pernah pula hanya keluar uang Rp20.000 saja untuk nomor Simpati miliknya itu! Saat menelepon, pelantun Sarboah dan Duriat ini mengaku hanya berbicara yang penting-penting saja. Misalnya, tentang kontrak rekaman atau negoisasi jadwal manggungnya yang saat ini rata-rata 4 kali-5 kali per bulan. Menariknya, dia malah jarang menelepon dengan anggota keluarganya sendiri. “Jang naon nelepon ari ka kulawarga mah, asa araraneh. Mending panggihan langsung, sakalian silaturahmi pan. Loba mangfaatna mun silaturahmi teh,” ungkapnya berapi-api. (fsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 jam yang lalu
Warga Garut Tolak Rencana Reaktivasi Jalur KA Cikajang-Garut

15 jam yang lalu
Koperasi Merah Putih Prabowo Siap Tumbuh di 10 Desa Cirebon

16 jam yang lalu
PLTB Masuk Cirebon, Pemda Siapkan Strategi Sosial-Ekonomi
17 jam yang lalu
Harga Gabah di Cirebon Masih di Bawah HPP, Petani Menjerit
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
