Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belasan hektare sayuran di Lembang terancam gagal panen

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Belasan hektare tanaman sayuran milik petani di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terancam gagal panen, disebabkan musim kemarau yang terjadi di wilayah tersebut.

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Belasan hektare tanaman sayuran milik petani di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terancam gagal panen, disebabkan musim kemarau yang terjadi di wilayah tersebut. Akibat kemarau belasan hektare tanaman sayuran yang ada di wilayah tersebut hancur karena jarang mendapatkan pasokan air, petani mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, kata salah seorang petani, Jajang, kemarin. Dia mengatakan, menghadapi musim kemarau seperti saat ini, mayoritas petani tidak bisa berbuat banyak dalam menyelamatkan hasil pertaniannya, selain rajin menyiram sayuran sesering mungkin, bahkan tidak jarang upaya tersebut seringkali tidak optimal untuk menghindari gagal panen. "Banyak tanaman yang terkena penyakit dan virus ketika memasuki musim kemarau. Makanya, kalau sudah seperti ini para petani pasti mengalami kerugian. Akibatnya pun harga sayuran akan menjadi anjlok karena kualitas yang dihasilkannya pun tidak maksimal," kata Jajang kepada wartawan. Dijelaskan dia, tanaman seperti tomat dan cabai rawit menjadi salah satu contoh komponen sayuran yang mengalami serangan penyakit dan virus berupa keriting daun pada daun yang menyebabkan tanaman tidak menghasilkan buah yang maksimal. Akibatnya, buruknya hasil panen tersebut, harga tomat per kilogramnya hanya Rp 900. Padahal sebelum musim kemarau datang petani dapat menjual tomat seharga Rp 2.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk komponen cabai rawit mengalami anjlok hingga mencapai Rp 5.000 per kilogramnya dari sebelumnya Rp 17.500. Hal yang sama pun terjadi untuk harga jenis sayuran lainnya. "Makanya, kami berharap pada pemerintah daerah bisa memberikan jalan keluar untuk membantu petani mengatasi buruknya hasil panen di musim kemarau ini. Sebab, kalau harus menggunakan cara-cara selama ini hasilnya tidak maksimal," ujarnya. Sebelumnya, Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dinas Pertanian KBB, Iin Solihin mengatakan, akibat musim kemarau terjadi sejak tiga bulan lalu berdampak pada kekeringan sawah seluas 200 hektar. Daerah yang rawan kekeringan antara lain, meliputi Kecamatan Cihampelas, Cililin, Cipongkor, dan Kecamatan Sindangkerta. Sedangkan daerah yang pasokan airnya mencukupi di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Cipatat. "Untuk mengantisipasi datangnya musim kemarau, kami sudah sampaikan kepada petani agar tidak menanam tanaman yang membutuhkan air banyak. Karena, mereka sudah terlanjur melakukan program tanaman sejak awal tahun, akhirnya mereka banyak yang untung-untungan," ujarnya. (MSU)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper