Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil mewah pun ikut jualan tajil depan Gedung Sate

Oleh Ixora Tri Devi

Oleh Ixora Tri Devi bisnis-jabar.comAda pemandagan baru di depan Gedung Sate Bandung. Kalau dulu yang berjajar dan berjualan adalah gerobak sederhana milik penjual gorengan atau penjual cendol, sekarang yang berjejer untuk menjajakan jualannya adalah mobil milik muda-mudi berpenampilan trendi. “Sekarang mah banyak orang kaya yang jualan pakai mobil di sini,” ujar Dedi, pria 46 tahun yang selama tiga tahun belakangan menjadi penjual gorengan di depan gedung sate ketika ditanya mengenai tren berjualan di bulan ramadan tahun ini. Menurut Dedi, tren “anak muda” berjualan dengan mobil selama bulan suci seperti yang sekarang ini ramai di depan Gedung Sate baru mulai tahun ini. Salah satu yang ikut meramaikan gerbang gedung sate adalah Indri. Mahasiswa angkatan 2010 jurusan Manajemen Universitas Widyatama Bandung ini berjualan sejak awal bulan Ramadan. Gadis asal Bogor yang mengendarai BMW keluaran 1991 ini saat diwawancara oleh tim bisnis-jabar.com sedang mempersiapkan jualannya yang terdiri atas asinan Bogor, kolak, dan es buah. “Biasanya ditemenin mama, tapi hari ini sendiri dulu,” ujar Indri. Indri menjual dagangannya mulai dari Rp5.000 sampai Rp15.000 untuk asinan Bogor. Per hari ia mendapatkan omzet berkisar Rp250ribu-Rp300ribu. Indri mengaku sebenarnya ingin berjualan asinan di toko, namun karena belum dapat tempat, ia memutuskan untuk berjualan dengan mengandalkan mobilnya. Pas di sebelah mobil Indri, terparkir mobil Vios biru keluaran tahun 2005 milik Nindia. Gadis 20 tahun jebolan SMK Tadika Puri ini berjualan risoles, keripik pedas dan sop buah. Marisol adalah merk dagang risoles milik ibunya, dan Keripik Bukan Si Emak adalah merk dagang milik sepupunya. Gadis putih berjilbab ini juga mengaku baru berjualan di depan Gedung Sate pada bulan suci tahun ini, sehari-hari ia berjualan dengan ditemani oleh bibinya. Ia mengaku mendapat penghasilan yang lumayan dari berjualan di depan gedung sate. “Kalau penjualan keripik saja itu minimal Rp500ribu perhari. Sama risoles dan sop buah per harinya minimal mencapai Rp800ribu,” ujarnya yang ketika itu mengenakan jilbab merah jambu dan kaca mata hitam. Tidak jauh dari mobil Nindia, ada mobil sejenis, Toyota Vios, berwarna silver milik Irwan. Pria 33 tahun asal Makassar ini menjual panganan berbuka puasa khas orang Makassar: pisang ijo dan palubutung. Masing-masing barang dagangannya dibandrol dengan harga Rp6.000. Lelaki yang berjualan pisang ijo dan palubutung hasil racikan sendiri ini mengaku memiliki hobi memasak. “Dulu di Makassar juga saya punya kafe sendiri. Jualan di sini juga karena hobi. Waktu itu saya lihat di sini ramai, saya coba mampir dan berjualan, ternyata boleh dan hasilnya tidak mengecewakan,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai staf marketing perusahaan asuransi ini. Lulusan Fakulatas Ekonomi angkatan 1995 Universitas Hasanudin ini mengaku mendapatkan omzet rata-rata Rp400ribu per hari. Baik Indri, Nindia, maupun Irwan mengaku memilih berjualan di depan Gedung Sate karena mengetahui kawasan Gedung Sate terkenal sebagai tempat warga kota Bandung mencari panganan untuk berbuka puasa. Selain mencari keuntungan, mereka memiliki hasrat yang besar untuk menambah pengalaman berjualan dan juga menyalurkan hobi. Bagi yang punya hobi masak dan ingin dikembangkan menjadi bisnis, coba ikuti langkah mereka: berjualan dengan mobil di depan Gedung Sate sebelum mendapat tempat yang permanen. (ajijah)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper