Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaya Sekda Jabar dari Era ke Era, di Kantor Atau Lapangan?

Buah dari kejadian dan ketidakhadiran ini, malamnya Sekda Jabar Herman Suryatman secara terbuka meminta maaf di akun sosial medianya.
Sekda Jabar Herman Suryatman (kanan) bersama Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Sekda Jabar Herman Suryatman (kanan) bersama Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Bisnis.com, BANDUNG—Tetiba rapat paripurna DPRD Jabar, Kamis (19/6/2025) kemarin gaduh oleh pernyataan Wagub Jabar Erwan Setiawan atas Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman.

Dalam rapat yang mengagendakan pendangan umum fraksi-fraksi terhadap Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Jabar 2024 tersebut, Erwan yang berada di podium meminta Dewan untuk bertanya soal jarangnya Sekda hadir di kantor: Gedung Sate.

“Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor nggak pernah ada, coba tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terimakasih," katanya.

Pernyataan Erwan tersebut langsung “disapu” oleh Wakil Ketua DPRD Jabar MQ Iswara. Menurutnya siapapun yang menghadiri agenda rapat paripurna apakah gubernur atau mewakilkan pada Wagub dan Sekda tidak jadi masalah bagi DPRD.

Menurutnya curhatan Erwan lebih baik menjadi konsumsi dan penyelesaian internal Pemprov Jabar. “Kita jaga rumah kita masing-masing saja,” kata Iswara.

Buah dari kejadian dan ketidakhadiran ini, malamnya Sekda Jabar Herman Suryatman secara terbuka meminta maaf di akun sosial medianya. 

“Bapak/lbu Pimpinan miwah (sekaligus) Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, katut wargi-wargi (sekaligus) warga Jawa Barat. Mohon dimaafkan segala kesalahan tadi pagi jam 10:30 Wajib saya tidak bisa hadir acara paripurna DPRD Provinsi Jabar dikarenakan bentrok dengan jadwal pak gubernur sama dengan disposisi beliau bisa dilihat terkait jadwal pak gubernur sama disposisi beliau bisa dilihat di update protokol”

“Kebetulan di waktu yang sama jam 11:30 WIN saya terima tugas pak gubernur untuk mendampingi kunjungan kerja bapak menteri PMK ke lokasi bencana pergeseran tanah di Pasir Munjul Purwakarta, ada 83 KK dan 69 rumah dan 249 jiwa yang terdampak dan harus diperhatikan. Mohon maaf jika kinerja saya kurang menyenangkan pimpinan, semua warga Jabar. salam Bakti”

Dari pantauan wartawan yang biasa bertugas di Pemprov Jabar, sejak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memimpin, Sekda Jabar terlihat banyak aktif di lapangan, seperti halnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Jadwalnya bisa intens mendampingi gubernur, atau memimpin rapat bersama dinas. Dari pemantauan, jika dikatakan Sekda tidak pernah ngantor, tampaknya hal yang keliru. Wartawan masih kerap menemui Sekda di Gedung Sate, atau di rumah dinas tempatnya menggelar rapat.

Setiap masa ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada masanya. Begitu juga posisi Sekda di Provinsi Jawa Barat. Setiap figur, di setiap era gubernur memiliki gaya dan kinerja yang berbeda-beda. 

Berikut Bisnis sarikan beberapa figur yang masing-masing bisa jadi gambaran gaya dan kinerja Sekda Jabar: 

* Lex Laksamana

Lex merupakan sekda yang cukup lama menjabat. Dilantik pada 2006 di era Gubernur Jabar Dany Setiawan, ia pensiun di era Ahmad Heryawan tahin 2012. Lama menduduki kursi orang nomer 3 di Jawa Barat, Lex di mata media adalah sosok yang biasa menghindari sorotan.

Lex bahkan bisa dibilang jarang terpantau bereda di Gedung Sate. Pada satu masa, saat Pemprov Jabar membangun LPSE, Lex bisa berkantor hingga malam di kantor LPSE yang bereda di kawasan Dago. Ia membidani salah satu terobosan tersebut dari awal.

Lex juga biasa menggelar rapat di Kantor Bappeda Jabar. Rapat kerap berlangsung sore, usai alumni ITB tersebut menghadiri agenda-agenda di lain tempat. Setelah purna tugas, pada media ia mengaku, alasannya sering berada di luar kantor dan menghindari wawancara wartawan. 

Menurutnya saat itu ada suasana yang cukup hangat di Gedung Sate antara Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf. Keduanya menjadi rivalitas pada Pilgub Jabar 2013-2018, menurut Lex jika ia turut bersuara atau ingin populär saat itu maka akan mengganggu kondisi internal ASN di lingkup Pemprov Jabar. 

* Wawan Ridwan 

Tercatat hanya menjabat selama hampir 2 tahun dari 2013-2015. Sekda yang dikenal ramah dan santai ini meninggal dunia pada 21 Maret 2015. Namun 2 tahun menjabat, Wawan juga jarang menjadikan Gedung Sate sebagai homebase. 

Ia lebih banyak menggelar agenda bersama dinas terkait, juga rajin memantau proses pembângunan jalur menuju kawasan Jabar Selatan dari Cicalengka menuju Rancabuaya juga Bandara Kertajati.

Almarhum dikenal dekat dengan para pejabat di lingkup Pemprov,  karena itu banyak digambarkan oleh anak buahnya, ia lebih suka membahas hal-hal penting langsung di lapangan dalam suasana informal, ditemani kopi dan rokok putihnya. 

* Iwa Karniwa

Dilantik sebagai Sekda pada 2013-2015, Iwa mungkin menjadi salah satu sosok Sekda kontroversial mengingat di akhir jabatannya terjerat oleh kasus hukum. Namun dari sisi kinerja sebagai Sekda, ia mendapat tempat khusus terutama dari para peliput di Gedung Sate.

Iwa menyeimbangkan dua sisi gaya kerja: Lapangan dan kantor. Iwa tercatat rutin memantau langsung perkembangan proyek infrastrutur strategis di Jawa Barat seperti Tol Bocimi, Tol Cisumdawu hingga Waduk Jatigede. Iwa juga rutin melaporkan hasil kunjungannya di lapangan pada media.

Agenda rapatnya juga padat. Iwa membagi dua jadwal rapatnya di dua tempat, Gedung Sate dan Rumah Dinas. Hubungannya yang kurang harmonis dengan Ahmad Heryawan kala itu tidak mengendurkan semangat kerjanya. Masih rutin ke lapangan, dan mengambil inisiatif. Pun kurang harmonis, situasi ini tidak menjadi konsumsi publik.

* Setiawan Wangsaatmadja

Menjadi Sekda Jabar pilihan Ridwan Kamil, Setiawan bukan såsok baru di lingkup Pemprov Jabar.  Meski sebelumnya menjabat Deputi Menteri Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN/RB, ia lama duduk sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar era Ahmad Heryawan.

Setiawan terpantau banyak di Gedung Sate. Rutin mengikuti rapat-rapat pimpinan yang digelar Ridwan Kamil, rutin memberikan sambutan dalam acara-acara yang digelar dinas. Sesekali ia ke lapangan meninjau proyek. Masa Covid-19 memaksanya lebih banyak menggelar koordinasi di internal dan menjadi juru bicara Pemprov. 

Ia lebih banyak mengkonsolidasikan internal Pemprov Jabar, perannya lebih banyak menjadi mentor. Bukan idola para pemburu berita. 

* Herman Suryatman

Datang dari Sumedang, Herman menjadi Sekda hasil seleksi terbuka yang digelar Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. 

Dikenal dekat dengan media sejak ia menjadi Humas di Kementerian PAN/RB hingga Sekda Sumedang. Gaya bicaranya juga cenderung blak-blakan dan informatif, serta cukup menghibur.

Di awal menjadi sekda, ia dihadapkan pada gaya Bey yang taktis dan sering turun ke lapangan. Herman dituntut bisa menunjukan kinerja ekstra oleh Bey. Gaya full speed ini diam-diam sudah dilakukan Herman saat itu, tak heran ia sering berada di lapangan ketimbang di Gedung Sate. 

Gaya ini rupanya belum cukup di era Dedi Mulyadi. Jajaran birokrasi Pemprov Jabar dituntut bekerja lebih ekstra, lebih sering turun ke lapangan memecahkan masalah warga dan bekerja lebih taktis. 

Mengkonsolidasikan internal Pemprov Jabar dengan gaya Dedi Mulyadi bukanlah perkara mudah. Dalam dua bulan terakhir, Herman rajin meng-encourage birokrasi agar bekerja ekstra dan optimal. Istilah sabubukna yang artinya totalitas pun muncul.

Dari urusan totalitas yang dimintakan oleh Dedi Mulyadi ini membuat birokrasi di Pemprov berubah wajah. Terutama Herman yang lebih sering berada di lapangan dan sosial media. 

***

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan indeks kepuasan warga terhadap kinerja Pemprov Jabar hanya 53%, sedangkan Dedi Mulyadi mencapai 94,7%.

"Artinya, Dedi Mulyadi meskipun tinggi sekali apresiasi publik, tetapi tingkat persepsi publik Jabar terhadap pemprov dan wakilnya itu masih banyak [tertinggal],” kata Burhanuddin dalam rilis survei Indikator Politik di Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.

Hasil survei ini menggambarkan betapa pentingnya kinerja birokrasi dirasakan langsung warga Jawa Barat. Jajaran Pemprov Jabar dituntut bekerja keras dan makin taktis.

Herman dengan gayanya yang khas terlihat tengah meretas jalan ke arah sana, namun malah mendapat sentilan dari sosok yang tingkat kepuasan publik atas kinerjanya juga rendah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper