Oleh: Algooth Putranto [caption id="attachment_42760" align="alignleft" width="134" caption="Foto: ANTARA"][/caption] JAKARTA: Hamil lima bulan, aktris Marcella Zalianty bukannya mengurangi aktivitas kerjanya. Istri pebalap Ananda Mikola ini justru bersiap merilis film terbarunya bertajuk Batas yang dijadwalkan pada 21 Mei. "Iya, tetap beraktivitas ya, biar sehat. Ini sudah 20 minggu (usia kehamilan). Alhamdulillah kuat. Tapi biasa aja orang-orang di kampung juga biasa saja," ujarnya hari ini. Kakak artis Olivia Zalianty menjadi produser sekaligus pemeran untuk film yang diarahkan oleh sutradara Rudi Soedjarwo. Untuk film naskahnya ditulis Slamet Rahardjo Djarot & Yosof Thaha, Marcella beradu peran dengan Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C Noer dan Piet Pagau. Menantu pebalap senior Tinton Suprapto ini tidak akan mengurangi aktivitasnya meski sudah berbadan dua. Begitu pun dengan sang suami, Ananda tidak pernah melarangnya tetap bekerja, selama bisa mengukur diri. "Tidak membatasi aktivitas, yang penting kita tahu kekuatan kita. Jadi jangan terlalu capek saja," tutur Marcella yang harus syuting ke Pontikayan dan Entikong. Film Batas bercerita tentang seorang perempuan bernama Jaleswari yang diperankan Marcella Zalianty, dengan ambisi dan kepercayaan diri yang penuh, mengajukan diri untuk mengambil tanggung-jawab memperbaiki kinerja program CSR bidang pendidikan yang terputus tanpa kejelasan. Dia menyanggupi masuk ke daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan dan menjanjikan dalam dua minggu ketidak-jelasan itu dapat diatasi. Ternyata suatu kehendak belum tentu sejalan dengan kenyataan. Daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan memiliki pola kehidupannya sendiri. Mereka memiliki titik-pandang yang berbeda dalam memaknai arti garis perbatasan. Mereka tidak terlalu perduli tentang kawasan batas negara. Mereka hidup dengan kesadaran wawasan budaya Dayak yang tidak terpisahkan oleh demarkasi batas politik. Peristiwa kehidupan yang unik telah membawa Jaleswari dalam situasai yang pelik. Konflik batin terjadi ketika dia terperangkap pada masalah kemanusiaan yang jauh lebih menarik dan menyentuh perasaan dibanding data perusahaan yang sangat teoritis dan terasa kering karena pada hakekatnya masalah rasa sangat relatif dan memiliki kebenaran yang berbeda.(hh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

30 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham Gajah Tunggal (GJTL)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

17 jam yang lalu
Kemenag Jabar Wanti-wanti Jemaah Haji Tak Pakai Visa Furoda

17 jam yang lalu
Dedi Mulyadi: Anak Nakal Ditempatkan di Barak Militer 28 Hari
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
