Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpecahan manajemen dan konsorsium sebabkan Persib terpuruk

BANDUNG:  Perpecahan antara manajemen dengan konsorsium PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menjadi salah satu penyebab redupnya prestasi tim Maung Bandung Persib di ajang Kompetisi Liga Super Indonesia tahun ini.

BANDUNG:  Perpecahan antara manajemen dengan konsorsium PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) menjadi salah satu penyebab "redupnya" prestasi tim "Maung Bandung" Persib di ajang Kompetisi Liga Super Indonesia tahun ini. Direktur Utama PT PBB yang juga Manajer Persib Bandung H Umuh Muhtar, Selasa, mengakui adanya ketidakharmonisan antara dirinya sebagai pimpinan manajemen dan eksekutif PT PBB dengan konsorsium tim itu. "Sejak November 2010 konsorsium tidak lagi mensuplai dana untuk tim, baru beberapa waktu lalu kami mendapatkan suntikan kembali, itupun dengan persyaratan saya harus menandatangani perjanjian," kata H Umuh Muhtar seusai mendampingi latihan timnya di Stadion Siliwangi Bandung. Umuh yang juga pengusaha senior di Kota Bandung itu mengaku terpaksa menandatangani perjanjian dirinya akan mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terhitung 25 Mei 2011 mendatang. Penandatanganan tersebut dilakukan Umuh pada pertengahan Maret 2011, ironisnya pada saat Persib Bandung merayakan ulang tahunnya yang ke-78. "Saya terpaksa menandatangani pernyataan itu karena untuk menyelamatkan tim. Apa yang saya lakukan semua ini tidak lepas hanya demi Persib Bandung," kata Umuh. Pada kesempatan itu pula, H Umuh mempertanyakan proporsi saham konsorsium sebanyak 70 persen dan dirinya sebesar 30 persen. Proporsi tersebut berdasarkan setoran dan penggunaan dana yang dilakukan oleh konsorsium di awal musim kompetisi dan setoran atau uang pribadi Umuh yang terpakai untuk menalangi kebutuhan tim. Ketidak harmonisan dirinya dengan konsorsium sudah berlangsung lama, bahkan ia sebagai Dirut PT PBB lama tidak berkomunikasi. Komunikasi dilakukan hanya melalui salah satu perwakilan konsorsium saja. Meski sudah menandatangani surat pernyataan bahwa ia akan meletakan jabatannya sebagai Dirut PT PBB pada 25 Mei 2011, namun menurut Umuh, ia tetap akan "all out" untuk mendukung sebagai manajer Persib Bandung hingga akhir musim kompetisi. Termasuk pula dalam Kongres PSSI untuk pemilihan Ketua Umum PSSI mendatang. "Saya tetap pegang suara Persib untuk Kongres PSSI nanti," kata Umuh Muhtar. Sementara itu perwakilan Konsorsium di PT PBB, Kuswara ketika dimintai konfirmasi oleh wartawan melalui telepon menyatakan belum bisa memberikan statemen karena masih menyelesaikan persidangan. "Nanti kami akan memberikan keterangan," katanya ketika dihubungi lewat ponselnya. Pengakuan H Umuh tersebut merupakan puncak dari `perang dingin` antara manajemen dan konsorsium PT Persib Bandung Bermartabat yang sudah mulai muncul jauh sebelum kompetisi digelar. Saat itu terjadi pergantian pelatih Darko Janakovic karena dianggap tidak cocok untuk melatih Persib. Meski tim Maung Bandung bertabur bintang seperti Christian Gonzales, Eka Ramdani, Maman Abdurahman, Markus Horison, Nova Aryanto, Hariono dan kapten timnyas Singapura Shahrir Ishak, namun tim Bandung itu melakukan star yang sangat buruk. Akibat serangkaian kekalahan di partai tandang maupun kandang di awal musim kompetisi, Persib Bandung cukup lama harus berkutat di papan bawah. Hingga saat inipun Persib belum mampu menembus papan tengah. Target untuk meraih gelar juara liga tahun ini terpaksa direvisi, bahkan puncaknya dikalahkan Persija Jakarta saat menjamu tim Jakarta itu di Stadion Si Jalak Harupat. Persib Bandung saat ini disebut-sebut menjadi salah satu klub percontohan yang mampu menggali dana secara mandiri dan lepas dari bantuan APBD Kota Bandung. Privatisasi Persib Bandung sudah berlangsung selama dua musim kompetisi dengan mengandalkan penggalian dana oleh konsorsium baik melalui kerjasama maupun melalui sponsorship. H Umuh Muhtar yang juga ayah kandung Ketua DPRD Kota Bandung H Erwan Setiawan menjadi orang pertama yang `nekad` memimpin Persib Bandung pada tahun pertama privatisasi tim "Maung Bandung" dengan bendera PT Persib Bandung Bermartabat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper