Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Skandal suap sepak bola internasional

Oleh: Vinda Karuna Mudita

Oleh: Vinda Karuna Mudita Baru-baru ini beredar kabar kasus skandal suap yang diduga terjadi pada Final Piala AFF, saat Malaysia menjamu Indonesia di Kuala Lumpur, 26 Desember 2010. Dua pejabat tinggi PSSI diduga melakukan transaksi jual beli pertandingan. Di dunia sepakbola internasional pun, dugaan suap  sering  terjadi. Berikut 5 kasus skandal yang terjadi di dunia sepakbola internasional yang dihimpun bisnisjabar.com  dari berbagai sumber: 1. Skandal suap di tubuh pengurus FIFA Football International Federation of Association (FIFA) merupakan organisasi ternama di dunia sepakbola. Skandal yang terjadi ditubuh organisasi ini, telah tercium sejak tahun 2001. Belum lama ini, November 2010, kembali terkuak skandal suap di tubuh FIFA. Empat pejabat tinggi FIFA, yaitu Ricardo Teixera (Brasil), Issa Hayatou (FIFA Vice President), Nicolas Leoz (Afrika Selatan) dan Jack Warner (Presiden Concacaf). Teixera dan Hayato diduga menerima uang Rp130 juta. Tetapi mereka menyangkal bahwa uang tersebut bukan suap melainkan dana sponsorship untuk CAF’s 40th anniversary. Sementara Leoz diduga menerima Rp6,5 miliar. Pejabat ke empat yang diduga BBC terjerat kasus suap yaitu Jack Warner. Jack diduga menjual tiket Piala Dunia 2006 dan 2010 di pasar gelap. 2. Calciopoli, Italia, 2006. Kasus pengaturan pertandingan pada laga Seri-A, Itali. Kasus ini terungkap pada pertengahan Mei  2006. Terkuaknya kasus ini membuat Federasi Sepakbola Italia menghukum empat klub sepakbola ternama, yaitu Juventus, AC Milan. Fiorentina dan Lazio. Keempat klub ini mendapat pemotongan poin pada musim liga selanjutanya. Juventus mendapat hukuman paling berat, terdegradasi ke Seri-B dan pencabutan gelar scudetto 2 musim yang diraihnya pada 2004-2006. Beberapa orang mengganggap terkuaknya kasus ini merupakan ulah Moratti yang gerah dengan kemenangan Juventus merebut gelar scudetto. 3. Pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 Dalam pemilihan ini ditemui adanya penjualan suara untuk memilih negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Berdasarkan berita yang dilansir Sunday Times pada Oktober lalu, dua anggota eksekutif  FIFA diduga menjual suaranya pasa saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Dua orang ini adalah Amos Danamu (Nigeria) dan Reynald Tamarii (Tahiti). Sementara itu, Wall Street Journal juga mempublikasikan tuduhan adanya praktek suap yang terjadi dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022. Disebutkan kalau Qatar telah memberikan uang sejumlah US$ 78,4 juta atau sekitar Rp 697,5 M pada Julio Grondona, presiden Asosiasi Sepakbola Argentina. Kasus penjualan suara ini menjadi salah satu penyebab kenapa Inggris dan Amerika Serikat gagal menjadi tuan rumah Piala Duni 2018 dan 2022. 4. Kasus suap di China Pengaturan hasil pertandingan juga terjadi di negeri Tirai Bambu ini. Ketua Federasi Sepakbola China dan sejumlah wasit dan pemain terkait kasus ini. Awal tahun 2010, Pemerintah China yang didukung penuh oleh Presiden Hu Jintau melakukan investasi besar-besaran, terkait kasus suap di tubuh China Football Association (CFA) Dari investigasi ini ditemukan selusin pemain dan pejabatr melakukan dan menerima suap dari berbagai pihak. Akibat kasus ini, Ketua Federasi Sepakbola China, mantan pemain timnas China Wei Shaohui dan mantan Direktur Komite Wasit Li Dongsheng ditahan. 5. Skandal suap di Liga Inggris Pada 1993, Liverpool dibantai tiga gol tanpa balas oleh Newcastle. Newcastle pada saat itu baru saja dipromosikan ke divisi utama Liga Inggris.Kekalahan The Reds ini sangat mengejutkan banyak orang, mengingat pada saat itu performa tim ini sedang menanjak. Setahun kemudian, 1994, surat kabar The Sun memberitakan bahwa kipper Liverpool Bruce Gobbelaar menerima uang sebesar 40 ribu pounds untuk pengaturan skor pada pertandingan waktu itu. (asm)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper