Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dicari kunyit 7.000 ton per bulan

BANDUNG: Sebuah perusahaan agribisnis di Jabar membutuhkan kunyit sebanyak 7.000 ton per bulan untuk memasok kebutuhan industri farmakologi dan bumbu masak.

BANDUNG: Sebuah perusahaan agribisnis di Jabar membutuhkan kunyit sebanyak 7.000 ton per bulan untuk memasok kebutuhan industri farmakologi dan bumbu masak. Anggota Masyarakat Agribisnis Indonesia (MAI) Jabar bidang Pemasaran Iyus Supriatna mengatakan potensi ini bisa digarap oleh petani di Jabar karena ketersediaan komoditas ini bisa didatangkan dari banyak daerah. "Kunyit bisa dibudidayakan di bawah tegakan sehingga tidak harus buka lahan baru," katanya kepada bisnisjabar.com hari ini. Dia mengemukakan tanaman kunyit sangat memungkinkan menjadi tanaman sela di antara pohon kelapa atau karet. Menurut dia, kunyit cocok ditanam di kawasan yang agak berpasir karena tanah yang gembur bisa mendorong pertumbuhan kunyit yang lebih cepat. "Kalau di lahan yang tanahnya liat, pertumbuhan umbi kunyit akan tertahan. Kami pikir kawasan pantai utara dan selatan Jabar potensial untuk mengembangkan komoditas ini," katanya. Dia mengemukakan kunyit basah nantinya akan diolah terlebih dahulu oleh perusahaan tersebut menjadi bentuk tepung dan simplisia yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang farmakologi dan bumbu dapur, termasuk di luar negeri. "Beberapa pasar ekspor yang potensial adalah China, India, kawasan Eropa dan Timur Tengah," katanya. (hh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro