Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkhayal industri animasi Cimahi menembus pasar global

Oleh: Roberto Purba & Ajijah

Oleh: Roberto Purba & Ajijah Siapa yang tidak tahu film animasi anak Upin & Ipin buatan Malaysia saat ini. Sebenarnya, film animasi itu tidak terlalu istimewa, lihat saja animasi para lakonnya yang terhitung biasa. Namun, hebatnya film yang menggambarkan keseharian bocah-bocah Negeri Jiran tersebut ternyata diminati Disney Channel, salah satu perusahaan internasional yang memroduksi dan menayangkan film animasi ke seluruh dunia. Kapan animator dalam negeri bisa mendunia seperti ini? Jawabannya tentu saja tergantung daya kreativitas dan sejauh mana dukungan pemerintah kita. Nino Puryando, animator dari Cimahi mengakui banyak permasalahan pelik di negeri ini. Misalnya saja, penghargaan terhadap karya film animasi produk Cimahi oleh industri televisi nasional yang masih terlalu rendah. Pemilik stasiun televisi, katanya, saat ini lebih tertarik untuk membeli produk animasi dari Jepang dan negara lain yang harganya tidak jauh lebih mahal, namun dikenal di seluruh dunia. Alasannya mudah saja, film animasi dari Jepang diyakini mampu mendatangkan iklan yang besar. “Setelah ada animasi Upin & Ipin, harga beli untuk produk animasi lokal mau disesuaikan dengan harga sinetron, sebelumnya masih jauh lebih murah dari sinetron, sedangkan di sisi lain biaya produksi animasi itu mahal,” jelasnya kepada bisnisjabar.com Dia menjelaskan industri animasi lokal saat ini juga membutuhkan dukungan dan perhatian serius dari pemerintah, sehingga bisa lebih dikenal oleh buyers, sama halnya dengan industri animasi di Malaysia. Saat ini, lanjutnya, sudah ada sedikitnya tiga produk animasi Malaysia yang berhasil menembus pasar Disney Channel, salah satunya adalah Upin & Ipin. “Di sini, untuk menembus pasar stasiun tv lokal saja susah, apalagi menembus pasar luar negeri,” ujarnya. Dia membandingkan, di Malaysia, pelaku industri animasi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintahnya, termasuk mengenai pendanaan, promosi, dan pajak. Hal ini berbeda jauh dengan industri animasi di Tanah Air. Hanya ada satu potret industri animasi Indonesia yang cukup berhasil, yaitu di Kota Batam, di mana mereka sudah berhasil menembus pasar Kanada dan Perancis. Kendati tidak mendapatkan dukungan pemerintah, namun industri animasi di Batam memiliki dukungan modal yang kuat. “Kami tidak meminta mereka [buyer] membayar lebih, tapi harus ada jalan keluar supaya kami bisa menekan biaya produksi yang mahal. Dengan harga beli yang sekarang pun, kalau biaya produksi rendah, akan menguntungkan,” katanya. Memang, untuk menembus pasar Disney, merupakan suatu mimpi besar para animator Cimahi. Namun, peluang tetap ada seandainya pemerintah juga mendorong industri tersebut. “Kalaupun tidak menembus Disney, setidaknya kami ingin menembus pasar regional seperti Asia Tenggara, seperti yang telah dilakukan Les Copaque [rumah produksi Upin & Ipin],” harapnya. Agustiana Gusti, Sekjen Cimahi Creative Association (CCA) mengungkapkan bahwa Thailand dan Malaysia dikabarkan berminat untuk ikut mengembangkan industri kreatif Cimahi, salah satunya mendorong perkembangan film animasi. Kedua negara tersebut, memiliki para pelaku industri kreatif yang profesional di bidang teknologi informasi (TI). Mereka pun, katanya, ingin mengembangkan sistem TI Baros Information Technology Creative (BITC) milik Pemkot Cimahi untuk meningkatkan daya saing industri kreatif, salah satu andalannya adalah film animasi. Sehingga ke depan, animator Cimahi tidak mengerjakan proyek animasi iklan saja, melainkan proyek yang lebih menjanjikan seperti film berdurasi panjang dan berseri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper