Pemkot izinkan pendirian FO baru di Dago

BANDUNG: Pemerintah Kota Bandung masih mengizinkan pendirian Factory Outlet (FO) baru di kawasan Jalan Dago. Dandan Riza Wardhana, Kepala BPPT Kota Bandung mengatakan, larangan Pemkot untuk tidak menjadikan kawasan dago sebagai lokasi FO yang sempat mencuat beberapa waktu lalu, untuk sementara masih diperdebatkan. “Ini menyangkut status kawasan Dago yang masih menjadi kawasan jasa. Jika Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah selesai direvisi, selanjutnya kami akan tunduk pada aturan,” katanya, hari ini. Menurut Dandan, revisi Perda RTRW saat ini masih dalam pembahasan di tingkat provinsi. Jadi, pihaknya belum bisa memutuskan untuk menolak izin pendirian FO baru di kawasan dago karena masih memakai aturan lama. Mengenai isi Perda RTRW yang masih digodok itu, katanya, kemungkinan akan menetapkan kawasan dago menjadi kawasan jasa terbatas dan pemukiman atau bahkan kawasan pemukiman saja. Dandan mengungkapkan, jika nanti revisi tersebut memutuskan demikian, maka mau tidak mau izin FO yang ada harus dicabut dan dipindahkan ke kawasan lain. Ia mengatakan, Wali Kota Bandung sendiri pernah berencana untuk memindahkan kawasan FO ke Jalan Braga. Namun, katanya, sejumlah pengusaha FO mengeluhkan kondisi kawasan tersebut karena sepi pengunjung. Meski izin pendirian FO baru masih dibolehkan, tapi pihaknya kini lebih ketat dalam pemberian izin tersebut. Misalnya dengan meningkatkan kepedulian para pemilik terhadap lingkungan. Adanya lahan parkir dan taman, katanya, merupakan syarat mutlak bagi pengusaha yang akan mendirikan FO. Jangan sampai keberadaan mereka menimbulkan masalah baru, yaitu kemacetan akibat banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan. Di samping itu, lanjutnya, muka bangunan diusahakan tidak merubah bentuk asal agar tetap asri. Dandan mengaku, hingga saat ini telah memberikan izin kepada empat FO baru yang ada di kawasan Jalan Dago. Mereka adalah Fashion Gallery, Run Way, Gallery Cinta Batik, dan Walini. (Bunga Kusumah)