Bisnis.com, MAJALENGKA - Jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Kertajati akhirnya diberangkatkan ke Madinah pada Jumat (2/5/2025) pukul 05.30 WIB.
Mereka terbang menggunakan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV 557 dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, setelah sebelumnya menginap di Asrama Haji Indramayu, Kabupaten Indramayu selama sekira 12 jam.
Kloter pertama ini terdiri dari 437 jemaah asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan didampingi oleh delapan petugas kloter, sehingga total yang berangkat mencapai 445 orang. Rombongan dilepas langsung dari Asrama Haji Indramayu, Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Muhammad Ali Abdul Latief mengatakan seluruh jemaah telah siap diberangkatkan sesuai jadwal yang ditetapkan.
“Jumlah jemaah yang terdaftar sebanyak 437 orang, didampingi oleh delapan petugas kloter yang akan memfasilitasi dan melayani kebutuhan mereka selama perjalanan ke Tanah Suci,” kata Ali, Jumat (2/5/2025).
Ali menyebutkan, dalam Kloter 1 ini terdapat 14 orang lanjut usia (lansia) yang masuk kategori risiko tinggi (risti), serta sembilan orang yang menggunakan kursi roda. Pihak PPIH telah mengantisipasi kebutuhan jemaah tersebut dengan menyiapkan berbagai fasilitas dan layanan khusus.
Baca Juga
“Fasilitas dan layanan untuk jemaah lansia serta berkebutuhan khusus telah kami siapkan. Kami juga menyediakan pendamping khusus dan fasilitas kesehatan yang bisa diakses dengan cepat jika diperlukan,” katanya.
Embarkasi Kertajati sendiri merupakan salah satu embarkasi yang baru dioperasikan penuh dalam penyelenggaraan ibadah haji, 111¹11 rampungnya pembangunan infrastruktur Bandara Kertajati dan kelengkapan fasilitas di Asrama Haji Indramayu.
Tahun ini, embarkasi tersebut akan melayani ribuan jemaah dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat dan sekitarnya.
“Kloter pertama ini menjadi tolok ukur kesiapan kita di Embarkasi Kertajati. Oleh karena itu, seluruh sistem pelayanan harus berjalan dengan optimal, baik dari segi transportasi, logistik, hingga kesiapan spiritual jemaah,” ujar Ali.
Selain fasilitas fisik, para jemaah juga dibekali dengan pembinaan manasik haji sebelumnya di daerah masing-masing. Menurut Ali, mayoritas jemaah Kloter 1 berasal dari Kabupaten Bandung yang telah menjalani proses pembinaan dan pemeriksaan kesehatan sejak beberapa bulan terakhir.
Dalam suasana keberangkatan, tampak sejumlah jemaah meneteskan air mata haru. Banyak dari mereka telah menunggu puluhan tahun untuk mendapat giliran berhaji. Salah satunya adalah Asep Rahmat (64), warga Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, yang sudah mendaftar sejak 2012.
“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa berangkat tahun ini. Sudah 13 tahun menunggu. Mohon doanya semoga diberi kelancaran, kesehatan, dan bisa menjadi haji mabrur,” ucap Asep.