Bisnis.com, BANDUNG---Ratusan calon jemaah haji diprediksi menunda keberangkatan ke tanah suci pada tahun 2025. Dari jumlah ini, paling banyak ada di wilayah Bekasi.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jabar Boy Hari Novian mengatakan berdasarkan data, yang belum terserap ada sebanyak 80 orang jemaah yang berpotensi menunda keberangkatan pada tahun ini.
"Kalau dari perhitungan kuota ada 80 jemaah yang belum terserap tapi dari total keseluruhan itu memang ada beberapa ratus jamaah yang melakukan penundaan tidak berangkat. Itu 80 itu adalah sisa kuota yang tidak terserap," katanya dikutip Rabu (30/4/2025).
Jemaah yang menunda keberangkatan pada tahun ini, dipastikan akan tetap mendapatkan hak untuk berhaji pada tahun berikutnya, sesuai dengan nomor antrean yang sudah dimiliki. Para calon jemaah juga tinggal melakukan pelunasan.
"Yang tidak berangkat di tahun ini walaupun sudah masuk ke dalam list pelunasan berhak lunas itu akan menjadi prioritas di tahun berikutnya. Jadi tetap posisinya tidak batal ketika tahun depan mereka siap untuk melunasi dan itu mendapatkan prioritas untuk keberangkatan," jelasnya.
Boy menerangkan, secara data para calon jemaah yang menunda ini berasal dari hampir seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jabar. Hanya saja, ada beberapa daerah dengan jumlah yang banyak, yaitu Bekasi, Bandung, Cirebon.
Baca Juga
"Jadi hampir di seluruh kabupaten kota di Jawa Barat itu ada yang menunda cuma untuk tiga kabupaten kota yang terbesar itu ada di Kota Bekasi kemudian Kabupaten Cirebon dan Kota Bandung itu tiga tiga kabupaten kota yang cukup besar dari jumlah jemaah yang tidak melakukan pelunasan dengan berbagai macam alasan," jelasnya.
Namun ada juga beberapa calon jemaah haji yang menunda berangkat ini karena faktor bencana alam. Seperti di Bekasi, para calon jemaah haji di wilayah tersebut terpaksa harus menunda keberangkatan karena terdampak bencana alam banjir.
"Kota Bekasi terjadi musibah banjir sehingga itu mengakibatkan pada tahun ini banyak dari jemaah yang memang seharusnya melunasi mereka memilih untuk memperbaiki dulu rumah yang terkena musibah banjir ini," katanya.
Boy menambahkan, tidak semua yang menunda keberangkatan karena memilih untuk memperbaiki kediamannya setelah banjir bandang, ada beberapa yang memang belum siap untuk berangkat haji.
"Dan juga ada yang karena memang belum siap untuk berangkat di tahun ini sehingga menunda. Ada juga yang memang karena kedinasan tidak bisa ditinggalkan sehingga akhirnya ditunda. Kemudian juga ada yang karena kesehatan terus juga ada yang karena biaya seperti itu," katanya.
Adapun untuk calon jemaah haji yang menunda keberangkatannya ini nantinya akan diisi oleh kuota cadangan. Dia meminta agar calon jemaah haji cadangan ini segera melakukan pelunasan.
"Jadi untuk jemaah yang tidak tidak melunasi pada tahun ini itu akan otomatis digantikan oleh cadangan nomor urut berikutnya. Jadi nomor urut di bawah itu akan naik ke atas menggantikan, pelunasan sampai tanggal 2 Mei mendatang," katanya.