Bisnis.com, BANDUNG— Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat alokasikan uang baru senilai Rp14,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Iduflitri 1446 Hijriah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur mengatakan kebutuhan masyarakat Jawa Barat selama periode Ramadan dan Idulfitri 2025 meningkat 10% lebih tinggi dari kebutuhan masyarakat yang dipenuhi pada layanan yang sama pada 2024.
“Penyediaan uang rupiah tersebut juga dengan mempertimbangkan perkembangan transaksi nontunai masyarakat Jawa Barat,” ungkap dia, usai gelaran Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI), di Kota Bandung, Rabu (5/3/2025).
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah masyarakat di seluruh wilayah Jawa Barat, Bank Indonesia bersama perbankan di Jawa Barat secara khusus menyelenggarakan layanan penukaran terpadu di 310 titik yang tersebar di 27 Kabupeten/Kota di Jawa Barat setiap hari mulai tanggal 17 – 27 Maret 2025.
Ia menjelaskan, tahun ini, layanan penukaran uang rupiah mengoptimalkan penggunaan aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) termasuk untuk akses layanan penukaran di loket perbankan.
“Penggunaan aplikasi PINTAR diharapkan dapat meningkatkan kepastian layanan dan mengurangi antrean/kepadatan di lokasi penukaran untuk kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga
Penggunaan aplikasi PINTAR juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dengan distribusi yang lebih merata dan langsung kepada masyarakat.
Dalam kegiatan layanan penukaran uang, masyarakat dapat menukar uang dalam bentuk paket senilai Rp4,3 juta terdiri atas uang pecahan Rp50.000 s.d uang pecahan Rp1.000.
Selain menggunakan uang tunai, ia mengatakan masyarakat dapat menukarkan uang secara nontunai menggunakan QRIS dan kartu debit via mesin Electronic Data Capture (EDC) pada layanan penukaran perbankan.
Secara khusus, Nur menyampaikan apresiasi atas dukungan, sinergi, dan kolaborasi perbankan dalam mendukung program SERAMBI.
“Sinergi tersebut diharapkan dapat terus terjalin erat guna memastikan distribusi uang berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.