Bisnis.com, CIREBON - Perum Bulog Cabang Cirebon memastikan stok beras di wilayah Cirebon aman dan mencukupi hingga akhir tahun ini.
Saat ini, stok beras di gudang Bulog Cabang Cirebon mencapai 72.000 ton, jumlah yang dianggap cukup untuk menjaga kestabilan pasokan beras di pasar lokal, terutama menjelang bulan puasa.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Cirebon Ramaijon Purba mengatakan stok beras yang tersedia saat ini berada dalam posisi sangat aman dan sesuai dengan proyeksi kebutuhan pasar untuk beberapa bulan ke depan.
Menurutnya, pihak Bulog terus melakukan pengawasan ketat terhadap stok pangan, khususnya beras, untuk memastikan bahwa masyarakat tidak mengalami kelangkaan beras dalam periode yang rentan terhadap lonjakan harga seperti saat menjelang puasa dan Lebaran.
“Stok cadangan beras di Cirebon aman. Kami terus memantau kondisi pasokan beras dan berupaya untuk menjaga agar distribusi berjalan lancar, terutama saat permintaan beras meningkat saat Ramadan,” kata Ramaijon, Kamis (6/2/2025).
Ramaijon menjelaskan, selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, stok beras di Cirebon juga disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi selama bulan Ramadan.
Baca Juga
Oleh karena itu, Bulog Cirebon bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk memastikan distribusi beras berjalan dengan baik dan harga tetap stabil.
Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun, Ramaijon mengungkapkan lonjakan permintaan beras seringkali terjadi menjelang bulan puasa, terutama di minggu-minggu pertama Ramadan, yang menyebabkan harga beras dapat naik.
Untuk menghindari fluktuasi harga yang tajam, Bulog memiliki kebijakan untuk menjaga harga jual yang stabil, dengan mengandalkan cadangan stok yang cukup.
“Kami memiliki stok yang cukup besar, dan itu sudah dipersiapkan untuk memastikan kebutuhan beras dapat dipenuhi tanpa ada kelangkaan. Kami juga bekerja sama dengan distributor dan pengecer di wilayah Cirebon agar pasokan tetap terjaga dan harga beras di pasaran tidak melonjak tinggi,” tambahnya.
Namun begitu, untuk menjaga kestabilan pasokan beras bukanlah hal yang mudah, apalagi mengingat fluktuasi harga gabah dan beras dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal, seperti cuaca dan biaya produksi yang meningkat.
Oleh karena itu, Bulog Cabang Cirebon berupaya untuk terus memantau situasi pasar dan bekerjasama dengan petani untuk memastikan hasil pertanian dapat diserap dengan harga yang wajar dan kualitas yang baik.
“Walaupun kami memiliki stok yang cukup, tantangan terbesar kami adalah memastikan bahwa harga yang kami bayar kepada petani tetap adil dan tidak memberatkan mereka. Selain itu, kami juga harus mengantisipasi perubahan harga yang tidak terduga. Kami tidak hanya bertanggung jawab untuk menyerap hasil pertanian petani, tetapi juga untuk menjaga agar beras yang ada di pasar tetap terjangkau bagi konsumen,” jelas Ramaijon.
Dia menambahkan, stok beras yang tersedia tidak hanya berasal dari penyerapan gabah petani lokal, tetapi juga dari pasokan beras yang dibeli dari luar daerah.
"Bulog Cirebon memiliki jaringan distribusi luas yang memungkinkan mereka untuk memperoleh beras dari berbagai sumber dan menyimpannya di gudang untuk memastikan pasokan selalu tersedia," tutupnya.