Bisnis.com, CIREBON - Astra Tol Cipali mencatat sebanyak 1,4 juta kendaraan melintasi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang libur Nataru 2025, Rabu (18/12/2024) hingga Minggu (5/1/2025).
Puncak arus lalu lintas terjadi pada Minggu (29/12/2024) dengan jumlah kendaraan mencapai 101.903. Selama periode tersebut, Tol Cipali menjadi salah satu jalur utama yang dilalui pengendara untuk perjalanan liburan dan mudik Nataru. Lonjakan kendaraan ini menunjukkan peran penting Tol Cipali sebagai bagian dari konektivitas di jalur Trans Jawa.
Libur Nataru 2025 yang berlangsung lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya turut memengaruhi pola perjalanan masyarakat. Dengan selesainya libur panjang, arus kendaraan di Tol Cipali kembali normal, menandai akhir dari musim mudik dan liburan akhir tahun.
Sebelumnya, Astra Tol Cipali memprediksi sekira 1,8 juta kendaraan melintasi Tol Cipali selama libur Nataru. Head of Corporate Communications Infra Deddy Pradityo Opficon mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah strategi.
Salah satu langkah utama adalah peningkatan operasional dan pengawasan di sepanjang jalur tol.
“Kami telah menyiapkan tim khusus yang akan bertugas selama 24 jam untuk memastikan kondisi jalan tetap optimal. Pengaturan lalu lintas di gerbang tol juga akan diperketat, termasuk penambahan personel di Gerbang Tol Palimanan, yang menjadi salah satu titik krusial dalam mengatur arus kendaraan,” kata Deddy, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga
Deddy juga mengungkapkan, Astra Infra telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan yang berpotensi terjadi pada hari-hari puncak liburan.
“Kami berkoordinasi erat dengan pihak kepolisian untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas seperti contra flow atau one way pada kondisi darurat. Selain itu, layanan patroli dan derek juga akan ditingkatkan untuk membantu pengguna jalan yang mengalami kendala teknis,” jelasnya.
Menghadapi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di musim penghujan, pengelola Tol Cipali pun fokus pada mitigasi risiko banjir dan tanah longsor. Pembersihan rutin pada saluran drainase menjadi salah satu prioritas guna mencegah genangan air di sepanjang jalur tol Cipali.
Selain itu, penguatan pada beberapa titik lereng telah dilakukan untuk mengantisipasi potensi tanah longsor.
“Cuaca ekstrem bisa menjadi tantangan selama periode Nataru. Oleh karena itu, kami melakukan pembersihan rutin pada endapan di saluran drainase dan memperkuat beberapa titik lereng yang berisiko. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,” kata Deddy.