Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan rata-rata harga gabah dan beras di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengalami penurunan pada November 2024. Penurunan tersebut berlaku pada tingkat eceran maupun penggilingan.
Berdasarkan catatan tersebut, harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani turun 2,96% menjadi Rp6.423 pada November 2024. Kemudian, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan kini sebesar Rp12.982 per kilogram atau turun 2,17%.
Kepala BPS Jabar Darwis Situros mengatakan beberapa wilayah Jawa Barat, salah satunya Kabupaten Indramayu sudah memasuki masa panen. "Panen raya ini memicu penurunan harga beras di pasaran," kata Darwis, Senin (2/12/2024).
Indramayu, salah satu sentra penghasil padi terbesar di Jawa Barat, saat ini sedang memasuki masa panen. Dampaknya terasa hingga ke daerah lain di Ciayumajakuning.
Penurunan harga gabah dan beras tidak hanya terjadi di tingkat petani, tetapi juga di tingkat pengecer. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen dengan harga yang lebih terjangkau, meski menjadi tantangan tersendiri bagi petani.
Meski penurunan harga memberikan keuntungan bagi konsumen, beberapa petani mengaku khawatir dengan tren ini.
Baca Juga
Salah satu petani di Indramayu, Mulyadi, mengatakan bahwa harga gabah yang turun dapat memengaruhi pendapatannya. “Panen memang melimpah, tetapi harga yang turun membuat kami harus lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan untuk persiapan musim tanam berikutnya,” katanya.
Ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi untuk menjaga stabilitas harga, terutama di masa panen raya. “Kalau harga terlalu rendah, petani bisa rugi. Kami butuh kebijakan yang membantu agar harga tetap layak,” tuturnya.
Dengan kondisi stok yang melimpah, masyarakat diharapkan dapat menikmati harga beras yang lebih terjangkau. Sementara itu, petani diharapkan tetap mendapat dukungan berupa subsidi atau insentif agar tetap semangat dalam meningkatkan produksi.
Di sisi lain, konsumen di Ciayumajakuning menyambut baik penurunan harga ini. Rina, warga Cirebon, mengatakan bahwa harga beras yang lebih murah sangat membantu kebutuhan rumah tangga. “Ini kabar baik bagi kami, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya,” ujarnya.