Bisnis.com, CIREBON - Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Kota Cirebon pada Agustus 2024 menembus 56,65%, menurun sebesar 2,66 poin dibandingkan Juli 2024.
Kepala Badan Pusat Stastik (BPS) Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan penurunan tersebut terjadi karena pada Agustus Kota Cirebon mengalami penurunan kunjungan wisatawan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"TPK Kota Cirebon pada Juni ini menjadi yang tertinggi sepanjang 2024. Bulan lalu lebih rendah karena bertepatan dengan hari besar keagamaan, yakni Hari Raya Idulfitri," kata Aris di Kota Cirebon, Rabu (2/10/2024).
Dalam catatan BPS, rata-rata lama mengingap tamu (RLMT) di Kota Cirebon selama 1,39 hari. RLMT pada Agustus 2024 ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yakni, 1,49 hari.
Aris mengatakan TPK di Kota Cirebon harus ditingkatkan karena berkaitan dengan upaya mendongkrak perekonomian di Kota Cirebon, khususnya pada sektor pariwisata.
Saat ini, Pemerintah Kota Cirebon sudah mempersiapkan lima destinasi wisata yakni, Museum Topeng Wong di Balai Kota Cirebon, Kampung Wisata Kacirebonan, Kawasan Gedung Bundar di Taman Kebumen, Kampung Arab Panjunan, dan Wisata Heritage Gedung BAT.
Baca Juga
Kepala Disparbud Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan destinasi wisata baru di Kota Cirebon akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Diharapkan kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon mengalami peningkatan. “Semoga Kota Cirebon menjadi rujukan wisata bagi wisatawan yang tengah berkunjung ke Jawa Barat,” ungkap Agus.
Disbudpar Kota Cirebon sejak beberapa bulan lalu menerapkan work from destination atau berkantor di destinasi wisata. Dua destinasi wisata yang dipilih Disbudpar Kota Cirebon untuk menjadi kantor yaitu, Keraton Kacirebonan dan Kampung Arab Panjunan.
Agus mengatakan, kebijakan tersebut untuk memudahkan pihaknya menyerap aspirasi dari wisatawan, pengelola, maupun masyarakat setempat.
"Saat berkantor di Keraton Kacirebonan, pegawai kami akan berkeliling ke masyarakat dan berinteraksi dengan wisatawan. Masukan yang disampaikan sangat berarti untuk perkembangan sektor wisata di Kota Cirebon,” kata Agus.
Nantinya kebijakan work from destination bakal dilakukan di destinasi lainnya yaitu, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kaprabonan.
Ia pun mengharapkan, program tersebut diharapkan menghadirkan gagasan tepat sasaran dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Nantinya, destinasi wisata di Kota Cirebon dapat terkenal hingga tingkat dunia.
“Kami ingin mendongkrak kunjungan wisatawan dan destinasi wisata di Kota Cirebon mampu bersaing dengan daerah lain di Jawa Barat bahkan Indonesia,” kata Agus.