Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan rata-rata harga gabah dan beras di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengalami kenaikan pada September 2024. Kenaikan tersebut berlaku pada tingkat eceran maupun penggilingan.
Berdasarkan catatan tersebut, harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani naik 1,33 % menjadi Rp6.713 pada September 2024. Sementara, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan kini sebesar Rp12.952 per kilogram atau turun 0,44%.
Kepala BPS Jabar, Edward Situros mengatakan, beberapa wilayah Jawa Barat di antaranya, Tasikmalaya, Ciamis, dan Subang sudah mulai memasuki masa panen. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap gabah yang tersedia," kata Edward, Selasa (1/10/2024).
Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan produksi padi sebanyak 1,7 juta ton pada 2024 ini. Daerah utara di Jawa Barat ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto mengatakan, produksi padi di wilayahnya sudah menembus angka 1,1 juta ton hingga Agustus 2024. "Kami optimis produksi padi bisa tercapai," kata Sugeng.
Tahun lalu, Kabupaten Indramayu memproduksi beras sebanyak 819.871 ton selama 2023. Angka tersebut membuat daerah di kawasan Metropolitan Rebana ini menjadi penopang daerah produksi beras terbesar di Jawa Barat.
Baca Juga
Dalam catatan BPS, meskipun menjadi produsen beras utama di Jawa Barat, produksi padi di Indramayu mengalami penurunan dibandingkan 2022. Pada 2022, produksi salah satu jenis pangan ini mencapai 855.976 ton.
Sementara, produksi beras Jawa Barat selama 2023 menembus angka 5,25 juta ton.