Bisnis.com, BANDUNG -- Jawa Barat mengalami inflasi secara year on year (y-on-y) 2,78% dan 1,15% secara year to date. Namun, jika dilihat secara month to month (m-t-m) mengalami deflasi 0,12%.
"Melihat situasi kondisi ini, ini merupakan pola seperti tahun-tahun sebelumnya dimana pascalebaran, kecenderungan harga mengalamu penurunan atau harga kembali normal," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono dalam Berita Resmi Statistik, di Kota Bandung, Senin (3/6/2024).
Ia menjelaskan, komoditas yang dominan berkontribusi terhadap deflasi secara m-to-m pada Mei 2024, antara lain beras, daging ayam ras, angkutan antar kota, cabai rawit, tarif kereta api, tomat, daging sapi, air kemasan, bayam, cabai merah, dan telepon seluler.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m, antara lain emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), bawang merah, telur ayam ras, kontrak rumah, bawang putih, pisang, dan bawang bombay.
Sementara itu, secara Y-on-Y, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 3,21% dengan IHK sebesar 107,41 dan terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 1,97% dengan IHK sebesar 105,23.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,25%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,57%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,65%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,91%; kelompok kesehatan sebesar 2,96%; kelompok transportasi sebesar 0,73%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,96%; kelompok pendidikan sebesar 1,39%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,83%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,83%.
Baca Juga
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,34%.
Secara m-t-m, seluruh kota IHK di Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 10 kabupaten/kota mengalami deflasi. Sementara itu secara Y-on-Y inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 3,21%.