Bisnis.com, BANDUNG--Pengelolaan Masjid Raya Al Jabbar ke depan harus mulai memikirkan aspek pemasukan dari sektor lain agar tidak terus mengandalkan sokongan APBD Jabar yang setiap tahunnya terbilang jumbo.
Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan anggaran untuk operasional masjid ini terbilang besar, sebagian besar anggaran APBD itu dialokasikan untuk 480 orang SDM.
"Mulai dari petugas keamanan, petugas kebersihan, petugas taman, dan petugas administrasi. Totalnya hampir Rp 37 miliar per tahun," katanya di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Bandung, Selasa (16/4/2024).
Menurutnya kebanyakan SDM yang direkrut adalah masyarakar sekitar masjid. Sekda mengaku pihaknya akan mengevaluasi besarnya anggaran untuk Al Jabbar tersebut agar lebih efektif dan efisien.
"Kami akan evaluasi juga itu dan kami dalami. Kami akan memastikan setiap rupiahnya itu akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan manfaatnya jelas, output, outcome, benefitnya jelas, sehingga setiap rupiahnya bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Namun Herman menilai banyaknya jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan di Al Jabbar wajar jika melihat luasan bangunan monumental tersebut. Menurutnya butuh tenaga lebih untuk mengelola kawasan ini.
Baca Juga
"Kalau melihat dengan situasi kondisi, 25 hektare dengan bangunan yang sangat megah, saya kira ini menjadi pemikiran bersama, yang terpenting ke depannya adalah keberlanjutan," katanya.
Herman menuturkan ementara untuk jangka panjang akan ada evaluasi menyeluruh termasuk kelembagaan.Ia menuturkan, perbaikan pengelolaan Al Jabbar harus komprehensif, menyeluruh, dan tidak parsial. Di areal masjid menurutnya banyak lokasi dan tenant yang bisa diisi oleh pihak swasta agar bisa mendatangkan pemasukan bagi Al Jabbar.
"Jangka panjangnya kami akan evaluasi, termasuk terkait kelembagaan karena perbaikan pengelolaan Al Jabbar harus komprehensif, menyeluruh, dan tidak bisa parsial. Tentu perlu waktu, tapi prioritas kami jangka pendek adalah masyarakat aman, nyaman, tidak ada pungli, itu saja dulu," pungkas Herman.