Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Biang Kerok Pelemahan Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2021 tumbuh 3,74%, 2022 tumbuh 5,45% dan sampai saat ini pertumbuhan Jawa Barat mencapai 4,94%.
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani memanen padi disawah garapannya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan III-2023. Meski pertumbuhan masih terjadi, namun BPS melihat adanya sinyal pelemahan pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat. 

Kepala BPS Jawa Barat Marsudijono mengatakan sinyal tersebut tergambar secara c-to-c atau sejak Januari hingga saat ini yang jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat melemah. 

Ia merinci, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2021 tumbuh 3,74%, 2022 tumbuh 5,45% dan sampai saat ini pertumbuhan Jawa Barat mencapai 4,94%.

"Kondisi ini yang menandakan sinyal awal untuk pelemahan pertumbuhan ekonomi di banding 2022 sudah mulai kelihatan, untuk itu kita harus bahu membahu kita masih punya satu triwulan yang harus kita kerjakan, supaya nanti pertumbuhan ekonomi bisa sesuai dengan harapan kita semua," jelas dia, Senin (6/11/2023). 

Lebih jauh ia memaparkan, berdasarkan struktur dan laju pertumbuhan ekonomi di triwulan III-2023 di Jawa Barat terjadi perubahan, dimana berdasarkan struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jawa Barat, posisi pertanian mengalami pelemahan dibanding triwulan sebelumnya. 

Dalam catatan BPS, pada triwulan III-2023, industri masih menjadi komposisi teratas pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yakni sebesar 41,55%. Sedangkan posisi dua oleh sektor perdagangan sebesar 14,47% dan ketiga pertanian 9,07%.

"Biasanya pertanian ada di posisi ke-2, tapi sekarang tergantikan komposisinya oleh perdagangan," ungkapnya. 

Ia menduga terjadinya perubahan pada sektor pertanian diakibatkan oleh cuaca yang saat ini terjadi. Namun ia mengaku optimis sektor ini kembali menguat seiring dengan mulai turunnya hujan yang akan mendorong geliat aktivitas pertanian di Jawa Barat. 

"Mudah-mudahan pertanian kita bisa menyumbangkan kontribusi khususnya untuk perekonomian di Jawa Barat," imbuhnya. 

Sementara pada laju pertumbuhan, sektor pertanian juga tercatat mengalami kontraksi -1,90% dan perannya dikatakan Marsudijono mengalami penurunan. 

Kemudian, untuk sektor yang mempunyai pertumbuhan yang terbesar, yaitu transportasi yang mencapai 12,44% bila diukur secara y-o-y. 

Namun, hal sebaliknya terjadi pada administrasi pemerintahan yang justru mengalami pelambatan yang cukup dalam yaitu -5,74%.

"Ini lah yang perlu kita tingkatkan pada posisi triwulan IV," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper