Bisnis.com, BANDUNG -- Jawa Barat alami inflasi 0,13% di Oktober 2023 secara mounth to mounth (mtm) terhadap September 2023.
"Angka ini relatif lebih rendah bila dibandingkan inflasi mtm secara nasional yang mencapai 0,17%," jelas Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Dudung Supriyadi, Rabu (1/11/2023).
Sementara itu, dilihat dari inflasi secara year to date Oktober 2023 terhadap Desember 2022 Jawa Barat mencapai 1,73%. Dan presentasi itu pun dikatakan Dudung masih lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional yang mencapai 1,80%.
Lalu, secara year on year (yoy) Jawa Barat alami inflasi sebesar 2,35 persen.
Meski demikian, Dudung menjelaskan kondisi Oktober 2023 ini secara bulanan, lebih tinggi dibandingkan dengan September 2023, yanni dari 0,11 menjadi 0,13.
"Jika dibandingkan dengan Oktober 2022, dimana di sana mengalami deflasi, tentu kondisi ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi," ungkapnya.
Baca Juga
Inflasi berdasarkan kelompok, pertama disumbang oleh Transportasi dengan andil 0,0528%, kedua Makanan Minuman dan Tembakau 0,0355%.
Selanjutnya, Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0,0154%, sedangkan untuk komoditas lainnya masih di bawah 0,01%.
Secara komiditas, yang menjadi kontributor terbesar terhadap inflasi Jawa Barat adalah bensin 0,0450%, beras 0,0446%, cabai merah 0,0290%, cabai rawit 0,0176% dan buncis 0,0083%.
Sementara itu, komoditas yang menjadi penyeimbang inflasi yaitu telur ayam ras -0,0431%, bawang merah 0,0187%, tomat 0,0145%, daging ayam ras 0,0076% dan bawang putih 0,0062%.
Dudung juga menjelaskan, andil inflasi beberapa komoditas secara yoy terbesar disumbang oleh beras sebesar 0,5%, komoditas rokok kretek filter 0,16%, daging ayam ras 0,11%.