Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,18 persen pada September 2023.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, pada September 2023 ada beberapa kelompok penyumbang deflasi, di antaranya beras, bensin, pulsa telepon seluler, rokok putih, dan air kemasan.
“Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,07 persen,” kata Aris di Kota Cirebon, Selasa (2/10/2023).
Dari 11 kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan empat kelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen.
Kemudian, kelompok transportasi sebesar 0,30 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,48 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen.
Baca Juga
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,26 persen.
Semenyara, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi tertinggi ke-4 di Jawa Barat.
"Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris.