Bisnis.com, BANDUNG—Bank Indonesia Jawa Barat optimistis angka inflasi hingga akhir 2023 masih bisa dikendalikan meski ada kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan Hutapea mengatakan angka Inflasi Jawa Barat sampai dengan Agustus secara year on year tercatat 3,4 persen. Kemudian secara year to date sampai bulan Agustus 2023 inflasi Jawa Barat 1,47 persen.
“Di Pulau Jawa termasuk yang terendah kedua, jadi secara provinsi yang mengalahkan Jawa Barat untuk inflasi year to date itu hanya DKI Jakarta,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (18/9/2023).
Menurutnya dari angka ini sampai dengan akhir 2023 pihaknya menilai Jawa Barat masih memiliki ruang untuk menekan angka inflasi. Hal ini juga diperkuat dengan koordinasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) di bawah arahan Pj Gubernur.
“Kita bahu-membahu untuk mengendalikan agar inflasi kita berada pada rentang target 3 plus minus 1,” tuturnya.
Terkait kenaikan harga beras sendiri, Erwin menilai hal ini merupakan resultan dari satu iklim El Nino yang terjadi secara global tidak hanya di Indonesia dan tidak hanya di Jawa Barat. “Akan seperti itu sehingga memang kekeringan terjadi mempengaruhi pola tanam dan ada pengaruh kepada produksi,” ujarnya.
Baca Juga
Bank Indonesia juga optimistis masalah beras ini akan pulih jika melihat data cadangan beras yang saat ini ada di gudang Bulog Jawa Barat.
“Cadangannya itu berada dalam jumlah yang memadai dan Bulog juga sudah melakukan proses untuk menambah stok dengan melakukan impor,” katanya.
Selain itu ada program bantuan pangan yang sudah direalisasikan di Jabar pada sebanyak 4,1 juta keluarga penerima manfaat yang diterima dalam 3 bulan ke depan. Dari jumlah bantuan ini, Erwin menilai akan bisa mempengaruhi harga beras di pasar.
“Ini sedikit banyak tentu akan mempengaruhi permintaan namanya harga itu kan pengaruh dari permintaan dan penawaran permintaannya kan sudah di-handle lewat itu kemudian penawarannya dengan kecukupan stok yang ada ini juga kita akan melakukan operasi pasar secara masif,” ujarnya.