Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Cirebon Terima 770 Aduan, Sebagian Besar Keluhkan Kinerja Bank Umum

OJK Cirebon menyebutkan sepanjang 2023 mendapatkan aduan dari konsumen sebanyak 770 kali.
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, CIREBON - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menyebutkan sepanjang 2023 mendapatkan aduan dari konsumen sebanyak 770 kali. Angka tersebut meningkat 71,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.

Kepala OJK Cirebon Fredly Nasution menyebutkan, peningkatan jumlah aduan tersebut akibat dibukanya pengaduan secara offline sejak Januari 2023.

“Jumlah pengaduan yang berujung sengketa pada periode yang sama, ditindaklanjuti melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen, dimana pengaduan konsumen yang diproses melalui APPK meningkat sebesar 180,85 persen,” kata Fredly di Kota Cirebon, Minggu (3/9/2023).

Ratusan aduan yang terima pihak OJK sebagian besar di antaranya terkait, pengaduan kepada kantor cabang bank umum, pengaduan kepada perusahaan pembiayaan, pinjaman online, dan pinjaman kepada BPR.

Fredly menambahkan, selain penanganan pengaduan konsumen, OJK Cirebon juga memberikan pelayanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) kepada masyarakat untuk kebutuhan pribadi hingga pengajuan kredit pembiayaan.

“Pemenuhan permintaan SLIK debitur per Juli 2023 meningkat sebesar 84,10 persen atau menjadi 5.037,” kata Fredly.

Dalam rangka memperkuat fungsi pelindungan konsumen, OJK Cirebon gencar melaksanakan edukasi keuangan guna meningkatkan pemahaman masyarakat Ciayumajakuning atas produk dan layanan keuangan.

Diharapkan, bisa berdampak kepada peningkatan inklusi keuangan atau pemanfaatan produk dan layanan keuangan yang berkualitas, bijak, dan bertanggung jawab. 

Dikatakan Fredly, sampai Juli 2023, OJK Cirebon telah melakukan 52 kali edukasi keuangan dengan 5.570 peserta yang mencakup peningkatan pemahaman masyarakat Ciayumajakuning atas produk dan layanan LJK, manfaat dan risiko penggunaan produk keuangan, ciri-ciri investasi dan pinjol ilegal serta perencanaan keuangan. 

“Sasaran edukasi literasi adalah ibu rumah tangga, kelompok wanita, pelaku UMKM, ASN, hingga mahasiswa,” ujar Fredly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper