Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai ekspor Jawa Barat pada Juli 2023 mencapai US$3,23 miliar atau naik 4,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Masudijono mengatakan penyumbang kenaikan terbesar pada nilai ekspor nonmigas pada Juli dibandingkan dengan Juni 2023 terbesar disumbang oleh kendaraan dan bagiannya.
"Secara umum ekspor nonmigas ini mampu mengalami kenaikan 4,53 persen dan mencatat angka US$3,21 miliar," ungkap dia, Jumat (1/9/2023).
Sedangkan kalau dilihat dari y-o-y secara umum posisi pada Juli 2023 bila dibandingkan Juli 2022 alami penurunan -2,01 persen.
Menurutnya, secara m-t-m, golongan kendaraan dan bagiannya, memang masih dominan untuk kontributor nilai ekspor Jawa Barat. Pada golongan ini, terjadi kenaikan US$36 juta.
Sedangkan golongan lainnya yang alami kenaikan adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$22 juta dan Mesin dan peralatan mekanis sebesar US$15 juta.
Baca Juga
Sementara itu, negara penyumbang kenaikan ekspor terbesar Jawa Barat yakni Amerika dengan nilai US$574 juta atau mengalami kenaikan US$33 juta bila dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
Kemudian secara berurutan, Thailand dan Korea Selatan menduduki posisi dua dan tiga dengan nilai pertumbuhan masing-masing US$26 juta dan US$14 juta.
"Nonmigas masih dikuasai oleh sektor industri. Itu lah yang memberikan kekuatan Provinsi Jawa Barat khususnya sektor industri pengolahan," jelasnya.
Walaupun demikian, posisi pada Januari-Juli 2022 bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 posisi sektor industri ini mengalami penurunan -6,31 persen.
"Mudah-mudahan krisis global ini tidak berkelanjutan. Dan kondisi ekspor di Jabar terus menggeliat," jelasnya.
Ia mengatakan, kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor menurut sektor di Jawa Barat secara umum (c-t-c) masih didominasi sektor industri sebesar 98,60 persen. Lalu ada migas 0,86 persen. Disusul oleh pertanian 0,47 persen dan tambang 0,07 persen.
"Artinya, sektor industri harus kita rawat kita kawal supaya nanti memberikan kontribusi khususnya untuk perekonomian di Jawa Barat," jelasnya.