Bisnis.com, CIREBON - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon mendorong percepatan digitalisasi dalam transaksi dan aktivitas perekonomian masyarakat di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Kepala KPw Cabang Cirebon Hestu Wibowo mengatakan saat ini seluruh wilayah negara berada dalam kondisi ketidakpastian, lantaran adanya ancaman resesi global.
Menurut Hestu, di wilayah Ciayumajakuning, percepatan transaksi digital perlu dilakukan dalam rangka menaikkan pertumbuhan ekonomi.
“Kami berupaya memperlambat kemungkinan hal buruk ini terjadi. Kami dorong supaya transaksi digital bisa dilakukan,” kata Hestu, Selasa (21/3/2023).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Sandard (QRIS) di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) meningkat pada 2023 ini.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mensukseskan 1 miliar pengguna QRIS secara nasional.
Hestu Wibowo mengatakan tren transaksi ini terus mengalami kenaikan. Komitmen seluruh pihak menjadi penentu hal tersebut.
Hestu menyebutkan tahun lalu transaksi nontunai menggunakan QRIS dilakukan sebanyak 538.000 kali. Dari ratusan ribu transaksi itu, tercatat nominal transaksi sampai Rp43,27 miliar.
“Pembayaran menggunakan QRIS terus meningkat setiap tahunnya. Kenaikan nominal transaksi dibandingkan tahun sebelumnya (2021) mencapai 320 persen dan volume transaksi 131 persen,” kata Hestu.
Implementasi penggunaan QRIS di Ciayumajakuning dilakukan di pasar, lingkungan instansi, pendidikan umum, pendidikan keagamaan, dan fasilitas lainnya.