Bisnis.com, BANDUNG - Harga komoditas pangan di tingkat pasar tradisional dan ritel menjelang bulan Ramadan masih terjaga baik dari ketersediaan stok maupun harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan setiap hari petugas Disperindag Jabar selalu ke lapangan khususnya untuk memantau harga sembako terkini.
"Kami rutin turun ke pasar untuk memantau kondisi stok dan harga sembako. Sementara laporan dari lapangan masih terkendali," ujar Noneng di Kota Bandung, Kamis (2/3/2023).
Ia juga mengatakan, Disperindag Jabar rutin mengadakan kegiatan operasi pasar untuk pengendalian harga, terutama jika terpantau ada kelangkaan dan kenaikan harga. "Itu akan dilakukan," ujarnya.
Noneng yang baru menjabat belum satu pekan sebagai Kadisperindag Jabar mengaku pihaknya akan terus memantau setiap perkembangan pasar dan mempelajari langkah-langkah antisipatif.
Sebelumnya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Faisal mengatakan, stok beras di gudang Bulog Jabar masih aman hingga lima bulan ke depan. Stok saat ini mencapai 120.000 ton.
Baca Juga
Stok juga akan bertambah karena Jabar termasuk wilayah yang mendapatkan kiriman beras impor. Kemudian pada akhir Maret atau awal April 2023 panen raya sudah dimulai.
Selain itu, Bulog juga siap memasok kebutuhan Operasi Pasar (OP) jika diminta oleh pemda setempat baik untuk ketersediaan beras hingga minyak goreng.
"Tahun lalu saat ada kenaikan harga minyak goreng, bersama pemda dan BUMN, kami memasok untuk keperluan OP bekerja sama dengan pabrikan yang dilakukan secara masif sehingga stok aman dan harga menjadi stabil," ujar Faisal.
"Untuk tahun ini, kami masih menunggu dari pusat. Tetapi keyakinan saya, sebelum Ramadan stok Minyakita di pasaran akan melimpah karena pusat akan mendistribusikan secara masif," tegasnya.
Distribusi akan dilakukan di semua cabang Bulog di Jawa Barat dan juga pasar tradisional yang sudah ditunjuk atau di lokasi bazar dan OP yang dilaksanakan Pemda Provinsi Jabar.