Bisnis.com, BANDUNG—Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut mendorong percepatan pembangunan PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang yang kini mulai memasuki tahap akhir pembangunan fisik.
Kabid Pertanahan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Jabar Aida Fitriyani mengatakan pihaknya bersama Tim Persiapan Pengadaan Tanah Jawa Barat telah melaksanakan Konsultasi Publik Pengadaan Tanah untuk Pembangunan DAM PLTA Jatigede 2x55 MW bertempat di Balai Desa Karedok Kecamatan Jatigede Sumedang, pekan lalu.
“Kegiatan Konsultasi Publik ini dihadiri oleh unsur kewilayahan dan masyarakat yang terkena dampak rencana pembangunan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah Berita Acara Kesepakan Lokasi yang ditandatangani oleh Pihak yang Berhak yang terkena pembangunan ini,”katanya dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Penuntasan pembangunan PLTA Jatigede menurutnya akan memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat (rumah tangga dan industri) yang saat ini semakin meningkat kebutuhannya serta memperkuat jaringan kelistrikan Jawa-Bali.
“PLTA Jatigede juga sebagai tambahan pasokan energi pada saat beban puncak (peak load) dan sebagai fasilitas pembangkit stand-by (cadangan) untuk memasok energi jika terjadi penurunan kapasitas pada jaringan,” katanya.
PLTA di waduk terbesar tersebut akan meningkatkan keandalan (reliability) sistem kelistrikan Jawa-Bali (sistem 150 kV) juga meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, perbaikan mutu tegangan (voltage) dan mutu pelayanan pasokan daya listrik kepada masyarakat.
“Pembangunan ini juga bertujuan untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik di wilayah Jawa Barat,” ujarnya.
PLTA Jatigede merupakan PSN Ketenagalistrikan dengan kapasitas pembangkit sebesar 2x55 megawatt (MW) dan dilengkapi turbin Francis X2 berdiameter 4 Meter dengan ketinggian range gravitasi pressure 187 meter. Guna mengoperasikannya, PLTA Jatigede memanfaatkan air dari Bendungan Jatigede yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dengan penggunaan air Bendungan Jatigede tersebut, PLN juga membangun Bendungan Karedok sebagai pengganti sumber irigasi yang telah digunakan oleh PLTA Jatigede.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali volume air keluaran PLTA Jatigede sekaligus sebagai pengendali banjir. Akhir 2022 lalu, fisik PLTA Jatigede sudah mencapai 97 persen lebih.