Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Bongkar Muat di PPN Kejawanan Cirebon Diprediksi Meningkat

Pada 2022 aktvitas kapal di pelabuhan Kejawanan menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Kota Cirebon
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Kota Cirebon

Bisnis.com, CIREBON - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Kota Cirebon berharap aktivitas kapal ikan di pelabuhan tersebut kembali meningkat pada 2023 ini. Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir membuat kegiatan tersebut terhambat.

Kepala PPN Kejawanan Sarwono mengatakan pada 2022 aktvitas kapal di pelabuhan tersebut menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut akibat adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), cuaca buruk, dan penurunan intesitas aktivitas nelayan.

Menurut Sarwono, pada awal 2023 ini kembali terlihat aktivitas kapal ikan, lantaran suplai solar subsidi untuk PPN Kejawanan sudah diprioritaskan oleh Pertamina.

"“Jika berjalan normal, dari cuacanya bagus, area penangkapan bagus, dan harga kebutuhan BBM normal, nelayan bisa melakukan penangkapan ikan relatif 3 hingga 4 bulan sekali,” kata Sarwono di Kota Cirebon, Senin (6/2/2023).

Tahun lalu, produksi hasil tangkapan ikan di PPN Kejawanan Kota Cirebon, tidak maksimal. Sepanjang tahun tersebut nelayan yang memanfaatkan pelabuhan ini untuk aktivitas bongkar muat hanya sekira 2.600 ton.

Sementara, pada 2021, produksi hasil tangkapan para nelayan mampu menembus angka 6.200 ton. "Turun dalam tiga tahun terakhir. Penurunan yang terjadi sangat signifikan," kata Sarwono.

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Karso mengatakan selain meningkatkan produksi perikanan, PPN Kejawanan pun harus menaikan jumlah retribusi. Tahun lalu, pendapatan yang berhasil diraup hanya Rp950 juta dari target Rp1,2 miliar.

Catatan dinas terkait, kata Karso, ada dana sebanyak Rp400 juta yang belum disetorkan oleh pengusaha kapal kepada PPN Kejawanan.

"Tercatat dari 240 kapal ikan hanya 339 kali aktivitas bongkar ikan di PPN Kejawanan. Artinya, asumsi rata-rata kapal ikan melakukan bongkar hanya satu hingga dua kali," kata Karso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper