Bisnis.com, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut menjanjikan bantuan kepada warga terdampak gempa bumi yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan bantuan yang diberikan kepada warga terdampak bervariatif, mulai dari Rp5 juta hingga Rp25 juta.
"Angka tersebut adalah nilai maksimal. Dinas Perkim akan menghitung secara detail, sehingga nanti diketahui jumlah kerugiannya berapa," kata Helmi di Kabupaten Garut, Senin (6/2/2023).
Helmi mengatakan, pascakejadian gempa bumi, masyarakat yang terkena dampak dipastikan tidak akan direlokasi. Hal ini tidak adanya pergerakan tanah atau retakan.
"Tidak ada yang harus dilakukan evakuasi dan relokasi, mengingat gempa terjadi dikarenakan pergerakan dari sesar garsela," kata Helmi.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3 terjadi di Kabupaten Garut pada Rabu (1/2/2023). Guncangan tersebut akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.
Berdasarkan The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,613 BT dan 7,290 LS dengan magnitudo (M4,4) pada kedalaman 10 kilometer.
Morfologi daerah sekitar pusat gempa bumi merupakan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mencatat, sebanyak 495 unit bangunan di wilayah kerjanya mengalami kerusakan akibat gempa bumi.
Dari 495 unit bangunan tersebut, 367 rumah mengalami kerusakan ringan, 111 rumah rusak sedang, 17 rumah mengalami kerusakan berat, serta 8 unit fasilitas pendidikan turut mengalami kerusakan.
Ratusan unit bangunan rumah dan sarana pendidikan yang mengalami kerusakan, seluruhnya berada di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
