Bisnis.com, BANDUNG - Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantui daerah di tengah ancaman adanya resesi global pada tahun ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari laporan yang diperoleh pihaknya angka PHK di Jawa Barat masih rendah dibanding provinsi lain.
"Saya dapat laporan justru PHK di Jawa barat tidak sebanyak di provinsi lain ya datanya tapi angkanya saya enggak hafal," ujarnya di Bandung, Kamis (12/1/2023).
Laporan ini mengejutkan karena me nurutnya jika melihat posisi Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar juga jumlah industri terbesar angka PHK bisa saja tinggi.
"Itu ada di luar dugaan saya logika saya ya penduduk terbanyak industri terbesar PHK terbesar, ternyata enggak juga kita rangking 4 apa ranking 5 gitu," ujarnya.
Pihaknya mensyukuri kondisi ini karena menandakan upaya pihaknya yang terus mencari solusi di luar PHK membuahkan hasil. Menurutnya kondisi ekonomi yang berat bagi industri tidak selalu harus berakhir dengan mem-PHK karyawan.
Selain itu, guna menangkal ancaman resesi ekonomi pihaknya meminta warga untuk membeli produk-produk dalam negeri. Karena barang import sangat bergantung pada situasi ekonomi internasional.
"Jangan menahan belanja itu poin saya sok belanja seperti biasa supaya bergerak catering-nya, UMKM-nya, toko-toko tapi fokuskan barang dalam negeri," pungkasnya seraya memastikan angka inflasi juga turut dijaga oleh pihaknya.