Bisnis.com, CIREBON - Kota Cirebon kini memiliki mal khusus untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pusat perbelanjaan tersebut berada di kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP), Jalan dr Cipto Mangungkusumo.
Kepala DKUMPP Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan tempat tersebut diberi nama Mall UKM. Dibangun untuk mendukung UMKM di Kota Cirebon naik kelas.
Mall UKM berada di lantai dasar gedung kantor DKUMPP. Galeri tersebut memajang produk-produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
“Selain memajang produk yang dihasilkan pelaku UMKM, di sini juga bisa menjadi lokasi transaksi agar produk mereka laku,” kata Iing di Kota Cirebon, Senin (12/12/2022).
Untuk mempermudah akses pembelian produk-produk UMKM yang ada di Mall UKM nanti, pihaknya sengaja mengubah jalan masuk.
Iing mengatakan, mal yang memiliki luas 263 meter persegi, nantinya bisa menampung 87 galeri UMKM. Beberapa syarat sudah ditempuh oleh pelaku usaha bisa memanjangkan produk di galeri.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh pelaku usaha di antaranya, nomor induk berusaha (NIB), sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (PIRT), dan kemasan menarik.
"DKUKMPP juga membuat e-katalog untuk produk-produk UMKM yang belum terpajang. Sehingga pemasaran produk-produk UMKM bisa dilakukan secara langsung maupun online," kata Iing.
Iing menyebutkan, pihaknya selalu berupaya untuk menaikkan kelas UMKM yang ada di Kota Cirebon.
Upaya lainnya, pelaku UMKM dilatih melakukan foto produk, membuat caption hingga pelatihan packaging yang dapat menarik pembeli untuk membeli produk mereka.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan kepada seluruh pihak yang kedatangan tamu dari luar kota untuk membeli buah tangan di Mall UKM ini.
Produk yang ada di mal tersebut, kata Azis, kualitas sebanding produk dari industri-industri besar.
“Wisatawan atau tamu yang berkunjung ke Cirebon kami arahkan untuk belanja ke sini (Mall UKM. Selain dari Kota Cirebon, ada juga produk dari kabupaten tetangga,” kata Azis.
