Bisnis.com, CIREBON - Praktik pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) diduga terjadi di Desa/Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Warga Desa Arjawinangun, Dasma mengatakan jumlah BLT yang diterima sebesar Rp500.000. Namun, setelah bantuan tersebut diterima, pihak rukun tetangga (RT) meminta uang potongan sebesar Rp30.000.
Menurutnya, potongan tersebut dikemas oleh pihak RT dikemas sebagai bentuk sumbangan kemasyarakatan.
"Saya tidak tahu sumbangan apa, pokonya ngasih segitu (Rp30 ribu). Saya kasih karena RT orang dekat," kata Dasma di Kecamatan Arjawinangun, Selasa (20/9/2022).
Meskipun begitu, Dasma mengaku ikhlas sebagian BLT yang ia dapatkan dari pemerintah pusat disumbangkan kepada pihak RT.
"Pemotongan BLT kerap dilakukan oleh petugas RT atau pun perangkat desa. Waktu itu pemotongan dilakukan di desa saat pembagian, anggap saja sebagai sedekah," kata Dasma.
Menanggapi hal tersebut, Kuwu (kepala desa) Arjawinangun, Maman membantah adanya potongan BLT yang dilakukan oleh pihak RT/RW di Desa Arjawinangun atas perintah pihaknya.
Maman menyebutkan, sebagian warga penerima bantuan yang memberikan uang potongan kepada RT/RW dianggap sebagai ucapan terima kasih karena sudah membantu proses pengurusan data penerima.
"Beda cerita kalau dikasih, itu kan rezeki. Intinya saya tidak pernah memerintahkan RT/RW memotong bantuan BLT," katanya.