Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, Disperindag Jabar Cemaskan Nasib Buruh Bergaji di Bawah Rp3 Juta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat tengah mendiskusikan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BANDUNG — Kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi akan berpengaruh pada lini ekonomi Jawa Barat, salah satu yang terdampak yakni kalangan buruh yang nilai upahnya masih rendah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan pihaknya bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat tengah mendiskusikan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi pada kalangan buruh.

“Yang saya khawatirkan nasib buruh yang upahnya masih di bawah Rp3,5 juta,” katanya di Bandung, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya kemungkinan kelompok buruh dengan upah tersebut menggelar demo penolakan sangat bisa terjadi meskipun pihaknya berharap situasi tersebut bisa diredam. Iendra menilai tuntutan buruh akan muncul seiring kenaikan harga-harga.

“Sehingga [buruh] ingin naik lagi pendapatannya, mudah-mudahan kenaikan harga tidak terlalu tinggi,” ujarnya.

Iendra berharap kondisi buruh dengan upah rendah tersebut bisa tertolong dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi sebesar Rp600.000. Menurutnya pembagian BLT pada kaum buruh ini diharapkan bisa tepat sasaran agar uang tersebut bisa membantu ekonomi mereka.

Disperindag juga tengah memantau situasi di sektor industri yang dipastikan juga turut terpengaruh dengan kenaikan BBM. Iendra menilai kenaikan operasional industri akan terjadi, namun sepanjang pasokan bahan baku lancar maka situasinya bisa terkendali.

"Mungkin nanti ada kenaikan bahan baku, jadi sedikit banyak kenaikan BBM ini pasti akan mempengaruhi industri,” tuturnya.

Iendra sendiri berharap pemerintah pusat bisa memberikan bantuan dan stimulus pada sektor transportasi dan logistik agar ancaman kenaikan harga bisa dicegah.

“Harapannya distribusi atau logistik ini bisa ditekan, jadi tidak lagi menjadi alasan untuk menaikkan harga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper