Bisnis.com, BANDUNG — Salah satu keunggulan Jawa Barat mendatangkan investasi dari dalam dan luar negeri adalah infrastruktur yang lengkap.
Jalan tol, bandara, pelabuhan hingga ruas jalan yang mumpuni antar daerah. Keunggulan ini akan makin kuat setelah pemerintah pusat melansir sejumlah ruas tol baru akan segera dibangun.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) saat ini tengah melakukan proses tender untuk enam ruas jalan tol dengan total nilai investasi senilai Rp88,37 triliun.
Beberapa pembangunan ruas jalan tol yang akan dilakukan di Jawa Barat tersebut meliputi Bogor Serpong via Parung (Rp8,9 triliun), JORR Elevated (Cikunir-Ulujami, Rp21,56 triliun).
Kemudian di Rebana ada akses Patimban, Kamal-Teluknaga- Rajeg, serta jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat (proses lelang triwulan II 2022).
Perusahaan pengelola ruas Jalan Tol Trans Jawa juga mengkonfirmasi dimulainya transaksi (Confirmation of Transaction Commencement/CTC) untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci–Pejagan di Cirebon dan Tol Pejagan–Pemalang (sejak Maret 2022).
Di sisi selatan, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) juga tengah berproses. Pembangunan tahap pertama akan mulai dilakukan pada akhir tahun 2022 dengan nilai investasi seksi 1 sebesar Rp30,2 triliun. Adapun total rencana investasi seluruh fase mencapai Rp56 triliun dengan target pembangunan 2022-2027 dan masa konsesi 40 tahun.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dalam kajiannya menilai investasi menjadi penyumbang terbesar ketiga terhaap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 2022. Meskipun secara tahunan pertumbuhan investasi 2022 diproyeksikan akan melambat dibandingkan 2021.
Perlambatan dipengaruhi oleh peningkatan risiko ekonomi dan keuangan global yang mempengaruhi persepsi investor terkait kehati-hatian dalam melakukan investasi, bahkan cenderung meningkatnya tendensi untuk mengambil langkah wait and see.
Selain itu, beberapa proyek infrastruktur strategis di Jawa Barat akan mulai memasuki fase passing out pada tahun 2022.
“Meskipun demikian, investasi diproyeksikan tetap mampu tumbuh positif. Beberapa indikator dini yang mendukung peluang pertumbuhan investasi antara lain hasil liaison Bank Indonesia periode triwulan II 2022 menunjukkan bahwa lickert scale investasi tercatat mengalami peningkatan menjadi 0,52. Kondisi ini juga didukung oleh realisasi kredit investasi di Jawa Barat oleh perbankan meningkat 6,52% (yoy),” mengutip kajian.
Jelajah Investasi Jabar digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.