Bisnis.com, CIREBON - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih terjadi di Kabupaten Cirebon, yang menyerang 53 wilayah desa.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, 53 desa tersebut tersebar mulai dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon.
Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon Encus Suswaningsih mengatakan jumlah hewan ternak yang terpapar PMK hingga Selasa (26/7/2022) mencapai 1.688 ekor.
Ribuan ekor tersebut terdiri dari, 1.179 ekor sapi potong, 25 ekor sapi perah, 384 ekor kerbau, dan 10 ekor domba.
"Ribuan ekor sapi yang terpapar PMK itu tersebar di 32 kecamatan. Beberapa kecamatan di antaranya, Tengah Tani, Talun, dan Gunung Jati," kata Encus saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (26/7/2022).
Selama wabah PMK melanda, Distan Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 17 ekor hewan ternak mati, 170 ekor dipotong paksa, dan 1087 lainnya berhasil sembuh.
Dalam upaya penanganan PMK, pemerintah daerah menganggarkan Rp1 miliar dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Encus mengatakan, permintaan anggaran tersebut sudah disampaikan langsung kepada Bupati Cirebon Imron Rosyadi.
"Anggaran tersebut untuk keperluan pencegahan dan pengobatan kepada ruminansia (hewan ternak) yang terkena PMK," kata Encus.
Selain mengandalkan anggaran BTT, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon menggandeng perusahaan di wilayah Cirebon yakni PT Sido Agung Feed, Charoen Pokhpand Indonesia, New Hope Farm Indonesia, dan PLTU Cirebon.
Empat perusahaan tersebut, memberikan program corporate social responsibility (CSR) penyemprotan disinfektan di lokasi peternakan dan bantuan pakan sehat untuk ternak ruminansia.