Bisnis.com, BANDUNG - Jembatan layang atau flyover Kopo direncanakan beroperasi penuh pada Agustus 2022 mendatang. Rencana pengoperasian jalan yang dibuat dengan anggaran Rp288,76 miliar ini molor tiga bulan dari rencana semula yang ditargetkan bisa digunakan April 2022 lalu.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyebut meski terjadi penundaan pengoperasian pihaknya mengapresiasi kualitas dari pembangunan jalan sepanjang 1,3 kilometer tersebut.
"Menurut informasi [beroperasi] sekitar bulan Agustus, kemarin kita kedatangan Komisi V terkait flyover kopo, mereka secara prinsip mengapresiasi jadi kualitasnya cukup baik terutama dikerjakan oleh tenaga lokal itu dijadikan catatan," ujar Tedy Rusmawan, Senin (6/6/2022).
Bahkan, jelas Tedy, Komisi V DPR-RI mengapresiasi kualitas flyover Kopo yang dinilai lebih baik dari jalan layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) yang membentang sepanjang 36,4 Kilometer.
"Jadi, kemarin itu ada masukan ke kementerian agar kualitasnya ditingkatkan yang di MBZ yang di Cikampek itu kayak naik kuda," lanjut Tedy.
Sementara itu, Tedy juga menjelaskan saat ini rencana pembangunan jalan lainnya di Kota Bandung terus berjalan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi. Salah satunya adalah flyover Kiaracondong yang direncanakan akan mulai dibangun 2024 mendatang.
"Yang Kircon itu masih review, jadi mereka [Komisi V DPR-RI] memberikan catatan agar dibereskan dulu pengadaan lahannya. Kan itu komitmen antara Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Bandung, anggaran Jabar 80 persen, 20 persennya kota Bandung," ungkapnya.
Dari segi anggaran, Tedy merinci untuk pembebasan lahansaja menelan anggaran sebesar Rp300 miliar. Dengan komitmen 80 persen Pemprov Jabar dan 20 persen Pemkot, dan kota Bandung mendapat beban anggaran tersebut sekira Rp60 miliar.
"Ini yang menjadi kunci untuk turunnya anggaran dari pusat, harus segera dan kemarin ada refokusing. Anggarannya sekitar 300 miliar, yah harapannya segera di diskusikan dulu kalau mereka siap support ditargetkan 2024," ungkap Tedy.
Untuk mengakselerasi ini, Teddy mengaku akan meminta Wali Kota Bandung segera membuka kembali komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kita kota Bandung siap untuk mensuport itu tinggal provinsinya, nah kalau itu sudah ini, akan segera di anggarkan pemerintah pusat," ungkapnya.
"Sebetulnya 2 tahun lalu sudah di anggarkan, cuma belum tuntas soal pengadaan lahan karena pandemi akhirnya tertunda. Makanya sekarang harus segera dilakukan komunikasi antara Pemerintah Kota dan Provinsi," tandasnya. (K34)